JABAR EKSPRES – Against Modern Football (Melawan Sepakbola Modern) merupakan sikap atau perlawanan atas ketidakpuasaan suporter terhadap segala permasalahan.
Di era modern, sepakbola telah beralih menjadi lahan bisnis bagi para investor yang kemudian merajai segala sektor “si kulit bundar”.
Hal ini yang kemudian sulit bagi para suporter untuk melawan ketidakpuasan akan hal yang dianggap merugikan. Karena pada dasarnya, sepakbola industri telah dikelilingi oleh banyak investor yang kemudian hal tersebut menjadi alat untuk mengimplementasikan nilai-nilai kapitalisme dan globalisasi.
Pada saat ini, berbagai basis suporter Persib Bandung tengah melakukan boikot dan memilih melipir sejenak dalam perhelatan laga kandang. Hal tersebut merupakan bentuk perlawanan terhadap manajemen klub, yang seakan tutup mata akan permasalahan yang terjadi.
Hal ini berkenaan dengan pembatasan berekspresif para suporter, dalam mendukung tim kebanggaannya. Musim ini, Persib Bandung memberlakukan sistem pembelian tiket yang hanya bisa dilakukan oleh perorangan.
Budaya kolektif yang menjadi budaya sejak dulu diantara para basis suporter, kini telah dihapuskan. Founder Viking Frontline, Anky menuturkan, itu yang kemudian menjadi poin tuntutan kepada pihak manajemen klub.
“Pemantik tuntutan frontline sebetulnya simple, kita sama VPC berusaha untuk memperjuangkan nasib teman-teman distrik VPC lainnya untuk dapat kuota komunitas, tujuannya apa? Biar komunitas bisa tetap pembeliannya secara kolektif,” ujar Anky Kepada Jabar Ekspres, Kamis (12/12)
Pihaknya tak mempermasalahkan terkait mekanisme online dalam hal pembelian tiket. Hal ini justru bisa jadi momentum ketika tradisi mendukung Persib bisa berjalan beriringan dengan program digitalisasi yang dilakukan oleh pihak manajemen.
“Ga masalah online, toh musim lalu juga komunitas setor data berupa nama, nomor hp dan email secara kolektif, kemudian panpel kirim ke masing-masing. Tapi terkoordinir dari komunitas, lumayan win win solution. cuma anehnya kenapa musim ini tidak bisa kaya gitu?,”
Atas dasar tersebut, berbagai basis suporter memilih untuk memboikot laga kandang Persib Bandung.
“Keputusan boikot sendiri kan diambil bersama teman2 komunitas lain & organisasi induk kita VPC, bukan hanya frontline. Jadi kami masih bertahan bersama rekan-rekam dalam 1 barisan” ungkapnya.