JABAR EKSPRES- Kelahiran anak membawa kebahagiaan yang besar bagi keluarga, tetapi terkadang masalah seperti depresi pasca melahirkan dapat menjadi masalah yang serius, yang dapat dialami oleh para ayah juga.
Suatu penelitian yang diterbitkan di BMC dalam konteks kehamilan dan persalinan dilakukan untuk memeriksa apakah para ayah juga dapat mengalami depresi pasca melahirkan. Penelitian ini dilakukan di sebuah klinik kesehatan ibu dan anak.
Hasil penelitian ini telah meningkatkan pemahaman kita tentang masalah kesehatan mental setelah melahirkan. Meskipun fokus utama cenderung pada kesejahteraan mental ibu, penelitian lebih lanjut tentang kesehatan kedua orang tua sangat diperlukan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa para ayah juga mungkin mengalami gejala depresi pasca melahirkan. Namun, mereka mungkin lebih enggan mencari bantuan kesehatan mental.
Meskipun ibu sering menghadapi tekanan dan perubahan saat menjadi orangtua baru, hal serupa juga bisa dialami oleh para ayah. Mereka mungkin merasa cemas dan takut saat menghadapi perubahan besar ini.
Baca juga: Memperingati Hari “No Bra Day” untuk Perempuan Serta Manfaat Tidak Menggunakan Bra
Baca juga: Kulit Wajah Cerah Alami dengan Masker Jeruk Nipis dan Putih Telur
Ekspektasi yang diletakkan pada peran ayah dalam keluarga oleh masyarakat sering kali sangat ketat, meminta mereka untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan masa depan anak yang baru lahir.
Terkadang, para suami mungkin enggan membicarakan perasaan dan tekanan yang mereka rasakan, takut hal itu akan menambah beban istri mereka. Akibatnya, mereka mungkin tidak mencari bantuan ketika sebenarnya sangat memerlukannya dan memilih untuk menahan diri dalam kesendirian.
Ketika para ayah akhirnya memutuskan untuk mencari bantuan, ini juga memberi manfaat bagi seluruh keluarga mereka. Faktanya, kesehatan mental para ayah dapat berpengaruh pada kesejahteraan mental ibu. Ini menunjukkan bahwa mereka berada dalam sistem yang saling memengaruhi.
Hubungan antara para ayah dan depresi pasca melahirkan bukan hal yang biasa, tetapi penelitian ini menyoroti betapa pentingnya penilaian kesehatan mental, terutama depresi pasca melahirkan pada para ayah, bahkan di pusat kesehatan primer. Dengan diagnosis dan edukasi yang lebih dini, para ayah mungkin akan lebih terbuka dalam mencari bantuan kesehatan mental.