Ia juga pmengaku masyarakat sangat antusias saat mendapat bantuan pasokan air bersih. Masyarakat menampung air bersih menggunakan ember, jerigen, untuk setok air bersih di rumah-rumah mereka. Sementara pihak desa dan kelurahan juga sudah menyiapkan toren penampung di lingkungan mereka untuk masyarakat yang membutuhkan ketika mendapat distribusi air bersih.
“Bagi masyarakat yang membutuhkan air bersih silahkan menyampaikan permohonan bantuan secara tertulis melalui desa atau kelurahan nanti akan ditindaklanjuti oleh kami (kecamatan) ke BPBD untuk realisasi bantuan pendistribusian air bersihnya,” kata Egi Ginanjar.
Salah satu warga RT21/RW13 Desa Neglasari Kecamatan Banjar, Maria, mengaku terbantu dengan bantuan air bersih ini. Lantaran ia dan warga lainnya sudah tidak memiliki pasokan air bersih lagi. Untuk kebutuhan air minum dan mandi mengandalkan air galon. Sementara untuk mencuci dan lainnya menggunakan air dari kolam yang kualitas airnya kurang baik.
“Kesulitan air bersih sudah ada sekitar satu bulan, saya dan warga lainnya mengandalkan air dari balong (kolam) buatan, tapi airnya bau jadi tidak bisa dipakai untuk minum. Kalau mandi dan mencuci pakaian ya terpaksa dari air kolam itu,” kata Maria. (CEP)