Jenderal Perantara Wagner-Rusia, Sergei Surovikin, Dikabarkan Dipecat: Kehidupan Pasca-Pemberontakan

JABAR EKSPRES – Sorotan internasional kembali tertuju pada Jenderal Perantara Wagner-Rusia, Sergei Surovikin, setelah dilaporkan bahwa ia telah dipecat dari posisinya. Surovikin, yang dikenal sebagai “Jenderal Armageddon,” telah absen dari panggung publik sejak pemberontakan bos Wagner, Yevgeny Prigozhin, terhadap Kremlin pada akhir Juni, seperti yang dikutip oleh Moscow Times.

Bulan tersebut, Surovikin dilaporkan ditangkap, dan pada bulan Agustus, bulan yang sama dengan kematian Prigozhin, ia disebut diberhentikan sebagai Kepala Angkatan Udara Rusia. Pertanyaan besar kini melingkupi nasib Surovikin.

Baca Juga: Amerika Serikat Dorong Arab Saudi dan Israel Kembali Jalani Hubungan, Bagaimana Nasib Palestina?

Baru-baru ini, Surovikin memberikan klaim bahwa ia masih aktif bekerja di Kementerian Pertahanan Rusia. “Saya mengabdi untuk tanah air. Tidak ada komentar lagi,” ungkap Surovikin kepada media Rusia, Noviye Izvestia.

Media setempat melaporkan bahwa reporter Noviye Izvestia berhasil berbicara dengan jenderal tersebut di luar gereja di Moskow. Selain itu, Noviye Izvestia merilis foto Surovikin yang mengenakan pakaian sipil bersama keluarganya.

Pada awal September, outlet Rusia lain juga mempublikasikan foto Surovikin dalam pakaian sipil yang didampingi oleh istrinya. Seiring dengan itu, Kementerian Pertahanan menghapus biografi Surovikin dari situs resminya.

Baca Juga: Masyarakat Sipil Palestina dan Israel Bersatu untuk Menentang Kekerasan Agresi Militer

Pernyataan Surovikin muncul kurang dari sebulan setelah harian bisnis Kommersant merilis foto yang menunjukkan dia mengenakan setelan khaki tanpa lambang militer saat delegasi Kementerian Pertahanan berkunjung ke Aljazair.

Surovikin dikenal sebagai figur pro-perang yang secara terbuka mengkritik lambatnya kemajuan Moskow di medan perang di Ukraina. Hingga saat ini, Kremlin dan Kementerian Pertahanan menolak memberikan komentar terkait laporan seputar masa depan jenderal kontroversial tersebut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan