JABAREKSPRES – Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo mendapat sambutan hangat saat mendatangi Pondok Pesantren Motivasi Indonesia di Jalan Istana Yatim, Jalan Cinyosog No.99, RT 003/RW RT 001, Burangkeng, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (6/10/2023).
Adapun kedatangan Ganjar ini dalam rangka bersilaturahmi dengan Pimpinan Pondok Pesantren dan Ulama se-Bekasi Raya. Ratusan santri berjajar di halaman Pondok Pesantren Motivasi Indonesia untuk menyambut meriah kedatangan Ganjar.
Pimpinan Ponpes Motivasi Indonesia, KH Ahmad Nurul Huda Haem menyambut langsung kedatangan mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode ini.
“Terima kasih atas penyambutan yang luar biasa,” kata Ganjar.
Usai disambut, Ganjar mengelilingi lingkungan Pondok Pesantren . Ia juga menyapa para santri yang sedang bermain alat musik Kolintang.
Ganjar dan Ahmad Nurul Huda Haem kemudian bergegas untuk ziarah ke makam Abuya KH Muhali bin H. Abdul Mutholib yang merupakan pendiri Yayasan Pendidikan Islam Al-Wathoniyah Al-Hamidiyah, Klender, Jakarta dan Yayasan Istana Yatim Nurul Mukhlisin, Burangkeng, Bekasi.
Ganjar tampak khidmat melontarkan doa-doa ketika berziarah ke makam Abuya KH Muhali bin H. Abdul Mutholib.
Usai berziarah, Ganjar diajak oleh Ahmad Nurul Huda Haem ke aula untuk berdikusi bersama pengasuh Pondok Pesantren se-Bekasi. Setelah itu, Ganjar pun mengikuti salat Jum’at serta doa bersama Kiai dan santri Ponpes Motivasi Indonesia.
Menurut Pimpinan Ponpes Motivasi Indonesia, KH Ahmad Nurul Huda Haem kedatangan Ganjar ini untuk bersilahturahmi dengan Pimpinan Pondok Pesantren dan Ulama se-Bekasi Raya.
“Ini silahturahmi, silahturahmi antara beliau dengan tokoh-tokoh ulama Bekasi Raya,” ujar Nurul Huda.
Ia menyatakan secara personal sudah mengenal dekat sosok Ganjar Pranowo. Ia pun merasa senang bisa kembali berjumpa dalam kesemparan hari ini.
“Jadi alhamdulillah, keluarga-keluarga Nahdiyin bisa jumpa di tempat ini alhamdulillah,” tutur Nurul Huda.
Sementara, Ganjar merasa senang bisa bersilahturahmi sekaligus berdiskusi dengan para ulama se-Bekasi Raya. Apalagi mereka memberikan masukan hingga pertanyaan mengenai pendidikan hingga persoalan hukum.
“Pertanyaannya ini kan Ponpes, yang datang Kiai-Kiai kritis-kritis, bicara pendidikan, bicara anti korupsi, membangun komitmen di mana kemudian menjembatani agar para santri betul-betul tadi disampaikan dia punya life skill juga kalo ilmu agamanya sudah komplit di sini,“ ungkap Ganjar. (bbs)