JABAREKSPRES, BANDUNG – Di tengah pekerjaan rumah yang menumpuk, Kota Bandung harus dihadapkan pada proses pembenahan juga persoalan yang tak kunjung usai seperti isu kemiskinan.
Menyoroti itu, Anggota DPRD Kota Bandung Komisi D Yoel Yosphat mengatakan bahwa untuk mengatasi masalah kemiskinan tidak hanya berfokus untuk memberi bantuan saja.
“Untuk menanggulangi kemiskinan itu bukan hanya berfokus untuk memberi bantuan,” kata Yoel Yosphat, saat ditemui Kamis (5/10).
BACA JUGA: Keracunan Masal Jajanan SD di KBB Tewaskan 1 Orang, Dinkes Jabar Ngaku Akan Kuatkan Peran UKS
Menurut Yoel selaku anggota komisi D yang juga ketua DPD PSI Kota Bandung, untuk memberikan bantuan langsung pada masyarakat hanya akan mempertahankan kemiskinan.
Kemudian menurutnya, membuat orang-orang yang sulit menjadi berdaya sehingga bisa naik level, pada akhirnya mereka bisa menghidupi dirinya dan keluar dari zona kemiskinan.
“Nah ini yang harus diperhatikan bagaimana Pemerintah Kota memfasilitasi mereka untuk mendapatkan pekerjaan Sehingga mereka bisa bekerja,” ujarnya.
Harapannya, pemerintah bisa bekerja sama dengan para pengusaha dan jaringan pekerjaan, hingga kemudian mereka yang sudah terbina memiliki langkah yang lebih panjang dan terbuka untuk melanjutkan hidup.
“Ini yang saya pikir perlu digencarkan di 2024, bukan hanya soal pemberian bantuan sosial tapi bagaimana mereka bisa keluar dari zona kemiskinan, tegasnya.
Sempat diutaran oleh Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung Soni Bakhtiar, dari banyaknya isu tentang kesejahteraan sosial, kemiskinan merupakan salah satu yang harus diperhatikan.
Meski menurut Soni, target indeks kesejahteraan masyarakat Kota Bandung itu 0,50 dan baru tercapai 0,48. Kemudian ditambah kondisi masyarakat terkait persoalan sosial yang mengalami penambahan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS). (ped)