HUT Ke-78 TNI, Ribuan Prajurit Dilatih Kuasai Medan Bukit Panyaweuyan Majalengka

JABAR EKSPRES — Bukit Panyaweuyan, Majalengka yang belum masa tandur tetiba hijau, rupanya bukit ini dipilih jadi lokasi latihan ribuan prajurit TNI, yang bertepatan dengan HUT ke-78 TNI.

Jumlahnya sekitar 3000 prajurit, terdiri dari jajaran pasukan Korem 063, Yonif 312, Yonif 321, Rider, 8 Kodim, Lanud Kertajati, Lanal Cirebon, dan Arhanud 14 Pwy.

Seluruh prajurit sejak pagi, terlihat sudah mendaki perbukitan terasering, selama menapaki terasering terlihat bendera merah putih ditancap pada medan yang dilalui.

BACA JUGA: HUT TNI ke-78 Ketua DPRD Rudy Susmanto Berikan Pesan Ini

Komandan Korem 063 Sunan Gunung Jati, Kolonel Inf Andi Asmara Dewa, menyampaikan pemilihan lokasi Bukit Panyaweuyan, Argapura, Kabupaten Majalengka, sebab memiliki 5 aspek medan.

Kelima aspek medan dimaksud, menjadi bahan materi pelatihan bagi ribuan prajurit TNI di wilayah 3 Cirebon.

“Kegiatan upacara disini merupakan permintaan masyarakat, saat kunjungan ke sini dan saya lihat ini tempat yang cukup bagus untuk pelaksaan kegiatan,” katanya, Kamis, 5 Oktober 2023.

Selain keinginan masyarakat, pemilihan lokasi di Bukit Panyaweuyan dimaksud mengasah prajurit dalam menganalisa medan.

“Kita memilih di sini untuk memberikan gambaran kepada prajurit TNI, baik darat, laut maupun udara, yang ada di wilayah Korem 063 Sunan Gunung Jati,” ujarnya.

Pola hidup masyarakat dijadikan contoh, selama pelaksanaan kegiatan berangsung.

“Bagaimana melihat kegigihan, ketekunan, keberanian, pantang menyerah masyarakat Panyaweuyan,” jelasnya

Masyarakat setempat, kebanyakan mengelola kebun pertanian. Salah satunya pada bukit yang dibuat terasering untuk perkebunan.

“Kita bisa lihat bersama, seluruh ketinggian bisa digunakan sebagai lahan produktif, yang bernilai strategis ataupun ekonomis,” ungkapnya.

Dari analisa, pihaknya menilai masyarakat lebih sering berjalan kaki ketika menuju ke perkebunan maupun sebaliknya.

“Di sini luar biasa, mungkin TNI yang baru berapa kali naik mungkin fisik akan capek, tapi masyarakat mereka berkali-kali bertahun-tahun mencari nafkah di ketinggian itu adalah nilai ekonomis,” ulasnya.

Dari pola hidup sehat yang diterapan masyarakat, Dia melihat nilai praksis yang bisa dijadikan pembelajaran baru.

“Nilai praksis disini bisa digunakan untuk belajar militer, baik angkatan darat maupun udara, disini bisa menganalisa medan, bagaimana bisa melihat lima aspek medan, lindung tinjau, lindung tembak, lapangan tinjau, lapangan tembak, rintangan, jalan pendekat dan sebagainya,” bebernya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan