JABAREKSPRES.COM, BANDUNG – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al Ihsan Jawa Barat berhasil melakukan operasi bedah jantung perdana. Hal itu sebagai bukti bahwa kini RSUD di Kabupaten Bandung siap menjadi rujukan untuk operasi jantung bagi masyarakat Jawa Barat ataupun Indonesia.
Pimpinan tim bedah dr. Navy Laksmono, SpBTKV. Subsp. JPK(K) menguraikan, operasi jantung terbuka perdana itu dilakukan pada Minggu (17/9) lalu.
“Operasi berjalan lancar,” katanya, Sabtu (30/9).
dr. Navy melanjutkan, dalam kasus itu pasien mengalami kelainan jantung yang diderita sejak lahir. Tetapi, pasien baru dapat penanganan operasi di usia 45.
“Ini sebenarnya tergolong terlambat. Tapi syukur pasien sudah pulang dengan kondisi membaik,” imbuhnya.
Masih kata dr.Navy, operasi itu setidaknya membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam. Dengan sentuhan alat dan teknologi terkini, operasi itu berhasil berjalan lancar. “Mungkin ini operasi yang pertama juga untuk RSUD di Jabar,” sambungnya.
Direktur RSUD Al Ihsan dr.Dewi Basmala menambahkan, jantung merupakan layanan kesehatan unggulan yang dimiliki RSUD Al Ihsan. Karena itu pihaknya terus berupaya melengkapi sarana prasarana hingga sumber daya manusia yang unggul untuk layanan tersebut.
“Al Ikhsan jadi rumah sakit rujukan milik pemprov. Ini juga untuk membantu dan meringankan beban masyarakat,” cetusnya.
dr.Dewi menambahkan, masayarakat juga tidak perlu takut dan terbebani soal biaya operasi. Al Ikhsan juga telah menerima pasien yang tercover BPJS. Bahkan ketika biaya yang dicover BPJS kurang, pihak rumah sakit tetap mengupayakan menuntaskan layanan tersebut. Caranya dengan subsidi silang.
Misalnya dalam konteks operasi perdana itu, total kebutuhan biaya operasi itu mencapai Rp 84 juta. Tapi cover BPJS tidak sampai penuh. “Tetap kami tuntaskan dengan cara subsidi silang,” terangnya.
Menurut dr.Dewi, hadirnya layanan operasi bedah jantung di RSUD Al Ihsan ini akan membantu memotong waiting list masyarakat yang hendak mengakses layanan operasi bedah jantung. “Kalau selama ini rujukan ke RSHS atau RS Harapan Kita, sekarang bisa ke Al Ikhsan. Fasilitasnya juga lengkap,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar dr. Raden Vini Adiani Dewi menambahkan, penyakit jantung masuk dalam kategori penyebab kematian tertinggi di dunia. Karena itu perlu menjadi peehatian serius. Kini RSUD Al Ihsan akan ditetapkan sebagai pusat rujukan untuk penyakit jantung dengan standar paripurna. “Jadi sekarang untuk bedah jantung tidak hanya di RSHS. Tapi bisa ke Al Ikhsan,”terangnya. (son)