BRI Peduli Lakukan Gerakan Anti Sampah di Pasar Banjar

JABARESKPRES – Sebagai bentuk tangung jawab sosial lingkungan (TJSL), BRI melakukan kepedulian terhadap lingkungan melalui program Gerakan anti sampah ‘’Yok Kita Gas’’.

Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengatakan, program ini sebagai inisiatif untuk mengatasi masalah sampah.

Menurutnya, masalah sampah di perkotaan yang memiliki penduduk padat harus punya solusi untuk mengatasinya.

‘’Wilayah perkotaan penduduknya memiliki aktifitas tinggi sehingga menghasilkan sampah yang signifikan, namun tidak diimbangi dalam pengelolaannya’’ ujar Agustya dalam keterangannya.

Melalui Gerakan Anti Sampah, BRI mengajak masyarakat untuk memiliki kepedulian dalam melakukan pengelolaan sampah mulai dari hulu.

Program ini ‘’Yok Kita Gas” dilaksanakan dibeberpa pasar di Indonesia di anataranya, Semarang, Malang, Bandung, Surabaya dan Denpasar.

Menurutnya, keberadaan pasar dipilih karena tempat jual beli ini merupakan sarana publik untuk menunjang aktivitas ekonomi masyarakat.

‘’Dari aktivitas tersebut, pasar selalu menghasilkan sampah setiap harinya. Namun tidak terkelola dengan baik,’’ ujar Agustya.

Untuk itu setelah program ini sukses dilaksanakan di Kota Banjar, Jawa Barat, program ‘’Yok Kita Gas’’ akan terus disosialisasikan di berbagai pasar di Indonesia.

Pemberian edukasi dan sosialisasi cara memilah sampah organik dan onorganik yang dilakukan kepada 1.569 pedagang pasar Banjar.

‘’Para pedagang harus diberikan edukasi untuk mampu memilah antara sampah organik dan anorganik,’’ kata dia.

Keberadaan sampah anorganik harus dimanfaatkan oleh para pedagang pasar untuk menambah penghasilan.

Sedangkan sampah organik diolah menggunakan metode Maggot Black Soldier Fly (BSF) yang menghasilkan eco-enzyme dan pakan ternak.

‘’Ini bisa dimanfaatkan kembali oleh pedagang pasar,’’ ujarnya.

Kondisi Pasar Banjar, sebelumnya sangat kotor. Sampah tidak dimanfaatkan dengan kondisi Tempat Pembuangan Sampah (TPS) selalu penuh dan mengeluarkan bau tidak sedap.

Ini terjadi karena pasar tradisonal selalu ada tumpukan sampah organik yang terjadi pembusukan.

Untuk mendukung program ini BRI memberikan bantuan peralatan pengolahan sampah untuk mendukung Gerakan Anti Sampah di Pasar Banjar.

Hasilnya, saat ini, tercatat sebanyak 1.000 kg organik dan 500 kg sampah anorganik berkurang per bulan.

Selain itu juga jumlah gas metan (CH4) berkurang sebanyak 21,34 kg per bulan dan reduksi karbon sebanyak 52,82 kg per bulan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan