Bolehkah Seorang Muslimah Bergaya Hidup Mewah ?

JABAR EKSPRES- Seorang wanita yang merupakan anggota Bhayangkari dan hidup mewah telah menjadi viral karena melontarkan kata-kata kasar kepada seorang karyawan magang di pusat perbelanjaan di wilayah Probolinggo.

Pakar Tafsir Alquran, KH Ahsin Sakho, menjelaskan bahwa gaya hidup mewah yang berlebihan dan pemborosan kekayaan tidak sesuai dengan ajaran Allah, yang disebut sebagai Israf. Allah tidak menyukai perilaku berlebih-lebihan.

Kiai Ahsin menjelaskan bahwa membeli mobil karena memang diperlukan berbeda dengan membeli mobil hanya untuk memenuhi gaya hidup mewah atau sekadar pamer. Jika gaya hidup tersebut tidak sejalan dengan pendapatan yang diperoleh, maka hal ini secara jelas ditegur dalam Alquran.

“Jika pendapatan tidak mencukupi namun ingin hidup mewah, hal ini yang ditegur dalam Alquran. Itu disebut mutrofin, yaitu orang yang hidup mewah dengan pemborosan dalam memenuhi kebutuhan pribadi, hal ini tidak boleh,” ujar Ahsin dalam wawancara telepon pada Rabu, 6 September 2023.

BACA JUGA : Fatwa MUI Mengenai Transplantasi Jantung Babi pada Tubuh Manusia

Allah telah memperingatkan dalam Surat Al Isra ayat 16 bahwa jika Allah berkehendak untuk mengazab suatu kaum, maka Allah akan memperbanyak orang-orang yang hidup mewah dan berlebihan. Kiai Ahsin menyebutkan bahwa orang-orang dengan gaya hidup mewah cenderung terjerumus ke dalam perbuatan kemaksiatan.

“Jika mereka melakukan perbuatan kemaksiatan secara terang-terangan di hadapan masyarakat, seperti minum-minuman keras dan berdansa, baru Allah memberikan pelajaran yang tegas pada mereka,” kata Kiai Ahsin.

Kiai Ahsin menambahkan bahwa ketika seseorang diberikan rezeki lebih oleh Allah, jika digunakan untuk beribadah kepada Allah dan bukan untuk melakukan kemaksiatan, tentu hal ini tidak bisa disebut sebagai pemborosan.

Contohnya adalah Nabi Daud dan sahabat Abu Bakar yang menggunakan kekayaannya untuk menyebarkan ajaran Islam.

“Namun jika seseorang kaya dan menggunakannya untuk taat kepada Allah, itu tidak masalah. Nabi Daud kaya raya dan merupakan hamba Allah yang sangat taat.

BACA JUGA : Bagaimana Hukum Merayakan Ulang Tahun dalam Islam ?

Jadi, jika seseorang membazirkan harta untuk hal-hal yang tidak diridhoi Allah, itu disebut sebagai tabzir, isrof, atau dalam Alquran disebut mutrofin,” jelas Kiai Ahsin.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan