“Saya ingin sekali mengangkat dan mengembangkan potensi tersebut, baik jadi atau tidak jadi anggota legislatif,” kata Anang.
BACA JUGA: Direlokasi ke Rest Area Gunung Mas, PKL di Puncak Bogor Masih Bimbang
Sedangkan ramzi dan jora lebih menekankan pada pemerataan akses pendidikan yang belum merata di wilayah kabupaten bogor. Bahkan kabupaten yang menempel dengan Ibu Kota Jakarta ini, rata-rata pendikannya masih sangat rendah.
Terkait dengan penguatan UMKM, jora menyampaikan keinginannya mengelola UMKM terutama home industri dari hulu sampai hilir. Yang dia amati saat ini, potensi UMKM di Kabupaten Bogor cukup besar, namun banyak hal yang belum terkelola secara rapi dan serius. Misalnya pada aspek permodalan, produksi yang efektif dan kreatif dan pemasaran yang jelas.
Pada giliran terakhir menjadi pembicara adalah Tommy Kurniawan. Dirinya menyampaikan banyak hal yang sudah dia lakukan di kabupaten selama menjabat di komisi VI DPRRI. Misalnya mengelola aspek legal UMKM dan menata akses potensi usaha yang berbasis desa.
Tommy juga menambahkan kawan-kawan seprofesinya yang berada di lembaga legislatif sudah melakukan banyak hal, namun tidak diekspose seperti yang dilakukan oleh anggota dewan yang lain. Baginya, dilihat atau tidak oleh publik bukan itu tujuannya, namun kontribusi untuk rakyat yang nyata jauh lebih penting.
Para narasumber memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih LS Vinus yang sudah mengundangnya dalam agenda diskusi yang sudah sangat langka, khususnya di Kabupaten Bogor. (SFR)
BACA JUGA: Makin Mengenaskan! Pemerintah Diminta Tegas Soal Kondisi Sungai Cileungsi