JABAREKSPRES – Sejalan dengan program pemulihan ekonomi, penyaluran kredit untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) oleh BRI telah memberikan dampak positif dengan menggeliatnya perekonomian di Indonesia.
Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto mengatakan, setelah pemerintah memberikan bantuan program pinjaman kredit untuk UMKM, kondisi perekonomian Indonesia makin stabil pasca Pandemi Covid-19.
Menurutnya, sampai dengan per Juni 2023 penyaluran kredit untuk UMKM yang diberikan BRI telah mencapai 84,5 persen dari total kredit yang diberikan.
Melalui penyaluran kredit ini memberikan dampak pada pergerakan perekonomian masyarakat dan meningkatkan nilai daya beli.
‘’Jadi pada triwulan II 2022 hingga triwulan I 2023 pertumbuhan ekonomi selalu di atas 5 persen,’’kata agus dalam keterangannya.
Stabilnya kondisi ekonomi ini terlihgat dari geliat UMKM yang terus mengalami peningkatan pendapatan. Sehingga berimbas pada kualitas kredit yanng diberikan BRI.
Agus mengatakan, pada Juni 2023 Ratio Non Performing Loan (NPL) mengalami penurunan.
Penurunan terjadi sebesar 31 basis poin (bps) dari 3,26 persen pada Juni 2022 menjadi 2,95 persen pada 2023.
‘’NPL ini sangat terjahga dengan baik dengan mayoritas penyaluran kredit dibewrikan untuk UMKM,’’ ujar Agus.
Dengan nilai NPL dibawah 3 persen, menunjukan kemampuan mengelola portofolio UMKM.
Selain itu, BRI juga memiliki NPL coverage pada level 248,5 persen. Nilai ini lebih tinggi dari sebelumya sebesar 239,2 persen pada 2022.
Cadangan NPL inisangat cukup karena memiliki nilai dua kali NPL BRI,” ujar Agus.
Agus menyebutkan, untuk penyaluran kredit pada rtiwulan ke-1 telah disalurkan sebesar Rp1.202,1 triliun atau naik 8,8 persen per tahun.
Penyaluran kredit untuk UMKM didalurkan sebesar Rp1.015,5 triliun dari total kredit emiten bersandi BBRI itu.
‘’Jadi jika ini Lebih rinci, segmen mikro UMKM telah disalurkan kredit sebesar Rp 577,94 triliun atau 48,1 persen per tahun dari total kredit.
Sementara itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai, sejauh ini penyaluran kredit untuk UMKM semakin membaik.
Kualitas kredit UMKM yang diberikan dunia perbankan dengan mealkukan restrukturisasi sudah selesai dilakukan.
Dengan begitu, perbankan langsung melakukan write-off lewat pencadangan.
Dia menilai, untuk kualitas kredit UMKM berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) nilai NPL selalu terjaga.