JABAR EKSPRES- Seorang Muslim seharusnya menjaga ucapan dan berhati-hati dalam menggunakan kata-kata kasar, buruk, dan tidak bermanfaat. Dengan begitu, dia akan mampu menjalani kehidupan dunia dan akhirat dengan sejahtera.
Allah menginstruksikan setiap hamba-Nya untuk selalu berbicara dengan kata-kata yang baik dan benar. Dia juga menyarankan untuk menjauhi perkataan-perkataan yang dapat menimbulkan konflik dan pertikaian di antara sesama.
Sebab jika seorang Muslim menggunakan kata-kata kasar terhadap orang lain, setan akan semakin menanamkan kebencian, bahkan mendorong terjadinya pertengkaran.
Dari ayat yang disebutkan, dapat dipahami bahwa Muslim diwajibkan untuk berbicara dengan baik dan jujur. Allah memerintahkan Rasulullah untuk menyampaikan kepada semua hamba-Nya agar mengucapkan kata-kata yang lebih baik ketika berkomunikasi atau berdebat, baik dengan orang-orang musyrik maupun yang lainnya.
BACA JUGA : Mencontoh Amalan Nabi Nuh untuk Meningkatkan Rasa Syukur
Seorang dai, terutama, harus memperhatikan perkataannya dengan cermat. Dia harus mampu menyampaikan dakwah dengan bijak dan memberikan contoh yang baik.
Allah SWT juga menekankan pentingnya menyampaikan dakwah dengan hikmah dan pengajaran yang baik, seperti yang dinyatakan dalam Surat an-Nahl ayat 125.
Allah juga menasihati agar tidak berdebat dengan Ahli Kitab kecuali dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka. Dia mengajarkan agar menyatakan keimanan kepada kitab-kitab yang diturunkan kepada mereka dan kepada Rasulullah, serta mengakui bahwa Tuhan mereka dan Tuhan orang-orang Ahli Kitab adalah satu.
Allah menjelaskan bahwa larangan ini diberikan karena setan dapat menciptakan konflik dan memicu bencana di antara kaum Mukminin dan orang-orang musyrik ketika mereka menggunakan kata-kata kasar dan berdebat secara kasar. Perselisihan di antara mereka dapat menimbulkan pertentangan dan bahkan perkelahian.
BACA JUGA : Sejarah Asal Mula Adanya Perayaan Peringatan Maulid Nabi
Rasulullah SAW juga mengingatkan bahwa tidak boleh mengancam orang lain dengan menggunakan senjata atau perkataan kasar. Karena setan dapat mempengaruhi seseorang dalam keadaan emosi tinggi untuk melakukan kekerasan yang berujung pada dosa dan neraka.
Dengan demikian, penting bagi seorang Muslim untuk menjaga ucapan, memilih kata-kata dengan bijak dan menghindari ancaman atau kata-kata kasar. Hal ini untuk mencegah setan memanfaatkan situasi tersebut dan mendorong tindakan kekerasan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.