Kebakaran Tragis di Irak Merenggut Lebih dari 100 Nyawa dan Melukai 150 Orang di Perayaan Pernikahan

JABAR EKSPRES – Dalam sebuah insiden dahsyat yang terjadi di distrik Hamdaniya, provinsi Nineveh, Irak, lebih dari 100 orang kehilangan nyawa, dan lebih dari 150 orang lainnya terluka dalam sebuah perayaan pernikahan, Rabu, 27 September 2023.

Media pemerintah dan pihak berwenang setempat telah mengkonfirmasi jumlah korban yang mengerikan ini.

Kementerian Kesehatan melaporkan jumlah awal 100 korban jiwa dan lebih dari 150 korban luka-luka akibat kebakaran hebat yang terjadi di aula pernikahan Al Hamdaniya.

Saif al Badr, juru bicara Kementerian Kesehatan, menyampaikan informasi ini kepada Kantor Berita Irak (INA) pada Rabu.

BACA JUGA: Buntut Aksi Pembakaran Hingga Injak Al-Qur’an di Swedia, Kantor Kedutaan Swedia di Irak Dibakar Massa

Penyebab pasti dari kebakaran tersebut masih diselimuti misteri hingga saat ini.

Laporan awal menunjukkan bahwa penggunaan kembang api selama perayaan pernikahan menjadi sumber penyulut api yang dengan cepat melalap gedung pernikahan tersebut.

INA, mengutip departemen pertahanan sipil melalui saluran Telegram, memberikan penilaian awal ini.

Tragisnya, bagian dalam gedung pernikahan tersebut dilaporkan dilapisi dengan panel ecobond yang sangat mudah terbakar, seperti yang dicatat oleh departemen pertahanan sipil.

BACA JUGA: Tak Jera, Aksi Injak Al-Qur’an di Swedia Dilakukan oleh Pelaku yang Sama, Seluruh Diplomat Swedia Diusir dari Irak

Perdana Menteri Irak, Mohammed Shia al Sudani, telah mengambil tindakan cepat dengan mengirimkan tim bantuan dari Baghdad dan provinsi-provinsi tetangga untuk membantu para korban yang terluka.

Insiden yang menyayat hati ini terjadi pada malam hari tanggal 26 September 2023, di sebuah gedung pertemuan yang terletak di kota Al-Hamdaniyah, Irak utara.

Sementara penyelidikan sedang berlangsung, penyebab kebakaran masih belum diketahui secara pasti.

Berbagai spekulasi telah muncul, menunjukkan bahwa korsleting listrik atau kebocoran gas mungkin menjadi penyebabnya.

“Semua rumah sakit kami bersiap untuk menerima para korban luka,” ujar Dr. Bashar Jader, juru bicara Direktorat Jenderal Kesehatan Nineveh, kepada situs berita Rudaw di negara tersebut.

BACA JUGA: Setelah Swedia, Kasus Pembakaran Al-Qur’an Kembali Terjadi di Eropa, Kali Ini di Jerman

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan