JABAR EKSPRES – Dari hasil pemantauan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat (DKPP Jabar) harga beras diklaim stabil. Bahkan, di akhir pekan ketiga di bulan September harga beras telah mencapai Rp11.483 per kilogram.
Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin mengatakan, penurunan harga beras terjadi imbas dari adanya bantuan dari Pemerintah Pusat maupun Pemprov Jabar.
“Sampai 24 September (kemarin) bantuan cadangan pangan sudah mencapai 54 persen untuk 4,149,374 keluarga penerima manfaat, ada tiga daerah bahkan sudah mencapai 100 (persen) yakni Kota Banjar, Kota Cirebon dan Kota Sukabumi,” katanya di Bandung, Senin (25/9) kemarin.
BACA JUGA: SAH! Kaesang Jadi Ketum PSI 2023-2028
Bey meminta kepada seluruh kabupaten kota di Jabar untuk mengebut pemberian bantuan tersebut agar tuntas sebelum 30 September mendatang.
“Kita terus akselerasi, mudah-mudahan sebelum 30 September sudah mencapai 100 persen di seluruh daerah (Jabar). Sehingga harga beras bisa dikendalikan,” katanya.
Terpisah, Kepala DKPP Jabae Arifin Soedjayana menambah pemberian bantuan yang diberi nama Gerakan Pangan Murah (GPM) ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi terjadinya kelangkaan pangan khususnya beras akibat dampak dari El Nino.
“GPM ini juga bisa turut menekan kenaikan harga beras sekaligus membantu daya beli warga. Sehingga GPM ini rencananya akan terus digenjot hingga akhir Desember 2023 dengan anggaran sekitar Rp1,2 miliar yang sudah ada, dan kita usulkan nanti di APBD Perubahan sekitar Rp1,8 miliar. Jadi ini untuk antisipasi El Nino,” pungkasnya.