JABAREKSPRES – PT Bank Rakyat Indonesia atau BRI telah sukses melakukan penanaman puluhan ribu pohon Mangrove di berbagai pesisir pantai yang ada di Indonesia.
Penanaman pohon Mangrove ini merupakan bentuk kepedulian BRI terhadap lingkungan dan meralisasikan prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG).
BRI telah leakukan penanaman pohon Mangrove di Kecamatan Muara Gembong Kabupaten Bekasi.
Selain itu melakukan penanaman Pohon Bibit Durian sebanyak 2.500 di Berau, Kalimantan Timur.
Selain itu, penanaman 500 pohon Mangrove di Kelurahan Pulau Tidung, Kab. Kepulauan Seribu.
Dalam kegitan ini BRI berkolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL) IPB University.
Kegiatan penanaman Mangrove di Pulau Tidung diawali dengan sosialisasi tentang pentingnya sumber daya pesisir pantai bersama SMKN 61 Jakarta.
Leberadaan Hutan Mangrove memiliki peran untuk mengendapkan lumpur di akar-akar pohon bakau sehingga dapat mencegah terjadinya abrasi.
Selain itu tanaman mangrove juga berperan untuk menyerap karbon dan menjaga dampak dari perubahan iklim.
Ketua Ecologica IPB University Gde Oka Widiyavedanta mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk melakukan konsevasi untuk menjaga lingkungan dan menahan dari perubahan iklim yang saat ini terjadi.
‘’Menanam mangrove juga akan memberikan dampak pisiutif untuk menjaga ekosistem habitat laut,’’ kata Gde Oka.
Sementara itu, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengatakan, sebagai perusahaan di bawah naungan BUMN, BRI senantiasa berkomitmen untuk selalu mendukung program transisi energi.
BRI akan akan terus mendukung program pemerintah dalam mewujudkan bebas emisi gas karbon pada 2060.
Kegiatan penanaman Mangrove di Pulau Tidung merupakan salah satu bentuk nyata upaya BRI dalam mendukung pelestarian alam.
‘’Dengan menanam pohon Mangrov dapat menjaga pesisir pantai dari abrasi serta mengembalikan habitat hutan Mangrove yang ada di tanah air,” ungkapnya.
Pihaknya penanaman Mangrove yang telah dilakukan di Pulau Tidung memberikan manfaat bagi keberlanjutan dan hidup masyarakat Pulau Tidung.
Agustya beraharap proses pelestarian ini tida hanya sebatas awal fase penanaman semata, tetapi juga dilanjutkan dengan perawatan.
‘’Kami menitipkan kepada masyarakat Pulau Tidung untuk dapat menjaga dan melestarikannya,” imbuh Hendy.