Melihat “Ribuan Garis” Wajah Manusia Asia dan Afrika

JABAR EKSPRES – Ratusan karya drawing atau menggambar ditampilkan dalam pameran Artsiafrica #2 di Galeri Pusat Kebudayaan (GPK), Jln Naripan, sejak pembukaan pada Sabtu (16/9) kemarin.

Pameran yang dikuratori Isa Perkasa (Indonesia) dan Nayera Subaih (Mesir) itu, bakal berlangsung hingga 30 September 2023.

Menurut Isa Perkasa, Artsiafrica #2 coba menghadirkan dua wajah manusia dari benua Asia dan Africa yang digoreskan lewat “ribuan garis” drawing. Keduanya, dinilai amat unik.

“Keduanya memiliki karakter wajah yang beragam dan berbeda, selain itu kultur budaya, bahasa, pakaian dan perilaku yang sangat unik,” jelas Isa kepada wartawan, Minggu (17/9).

Dari dua benua itu, lanjutnya, bahkan bisa tergambarkan dalam seni “drawing” hingga ratusan, ribuan atau justru sampai jutaan wajah.

Pameran drawing Artsiafrica #2 merupakan rangkaian menuju Biennale Drawing Artsiafrica pada 2025 mendatang di Bandung ini, memamerkan sekira 170 karya drawing hasil seleksi.

Seniman berasal dari wilayah serta diikuti oleh seniman dengan usia yang beragam. Mulai dari Bandung, Jakarta, Banten, Jogjakarta, dan lain-lain.

Lalu adapula seniman yang masih menginjak sekolah dasar ikut berpartisipasi. Di samping pelajar atau mahasiswa, seniman, seniman berusia 80-an, dan beragam usia lainnya.

“Untuk tema pameran kali ini, tentang wajah-wajah manusia Asia dan Afrika dengan visual dari manusia tradisional yang terbalut kultur budaya negaranya,” kata Isa.

“Gagasan tawaran kurator direspon beragam, ada yang mendrawing manusia Asia, Afrika, budayanya, seni tradisinya, bangunan cagar budaya seperti candi, piramid, istana dan sebagainya,” pungkasnya.

Karya drawing yang dipamerkan memakai berbagai teknik. Diantaranya seperti drawing media kering yang meliputi penggunaan charcoal, pensil, pensil warna, sopt pastel, oil pastel, dan balpoint.

Termasuk teknik drawing basah, seperti memakai cat air, tinta cina dan air kopi sekalipun. Lalu adapula penggunaan teknik mix media yang memakai penggabungan akrilik dengan oil pastel, balpoint, pensil, dan soft pastel.

Writer: Nizar

Tinggalkan Balasan