Sektor Jasa Keuangan Jabar Stabil, Kredit Perbankan Syariah Melesat

Skema Perkebunan Teh : Telah disalurkan pembiayaan sebesar Rp1,9 miliar kepada 1 kelompok petani (25 orang) dengan outstanding sebesar Rp1,9 miliar dan rasio kredit bermasalah di 0 persen.

Skema Pertanian Padi: Telah disalurkan pembiayaan sebesar Rp12,9 miliar kepada 1 kelompok tani (125 orang) dengan outstanding sebesar Rp4,4 miliar dan rasio kredit bermasalah di 0 persen.

Baca Juga: OJK Berikan Warning Terhadap Kondisi Perbankan pada 2023

Program Ekosistem Keuangan Inklusif

Bertujuan untuk mendorong pemerataan akses keuangan bagi pelaku usaha dan masyarakat di wilayah pedesaan melalui peningkatan pemanfaatan/penggunaan produk dan layanan jasa keuangan oleh masyarakat desa.

Adapun salah satu implementasi kegiatannya adalah Literasi Keuangan Dukungan Pengembangan Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada tanggal 10 Agustus 2023 yang dihadiri oleh Menparekraf RI, Sandiaga Uno di Desa Wisata Alam Endah, Ciwidey, Kabupaten Bandung.

Program Akselerasi Keuangan Syariah

Bertujuan untuk mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah melalui peran industri jasa keuangan syariah dan stakeholder terkait. Adapun skema program antara lain:

Tabungan Haji Muda

Merupakan produk tabungan khusus untuk persiapan biaya ibadah haji untuk peserta usia 18-30 tahun melalui produk tabungan simpanan mahasiswa dan pemuda (SIMUDA). Sampai dengan Agustus 2023, jumlah rekening mencapai 7.656 rekening dengan nominal tabungan sebesar Rp76,5 juta

Laku Pandai Syariah

Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) guna memperluas akses keuangan syariah di tengah masyarakat, dengan jumlah agen sebanyak 26.450 agen.

Kartu Santri

Kartu Identitas yang digunakan oleh santri sebagai alat pembayaran di lingkungan pesantren melalui agen Laku Pandai.

Sampai dengan Agustus 2023, telah tersebar di 336 pesantren, dengan jumlah rekening sebanyak 10.222 rekening dan transaksi Rp2,3 miliar. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan