Contoh Teks Khutbah Jumat Tentang Penyakit ‘Ain Lengkap dan Doanya!

JABAR EKSPRESKhutbah Jumat berasal dari bahasa Arab “Khotbah” yang artinya pidato atau ceramah yang berisi tentang keagamaan.

Khutbah Jumat selalu dilakukan sebelum sholat berjamaah dua rakaat pada waktu dzuhur. Sholat Jumat hukumnya sangat wajib bagi laki-laki dan sunnah bagi perempuan.

Baca Juga: Contoh Ceramah! Kultum Materi Keutamaan Surat Al-Baqarah

Khutbah Jumat memiliki banyak manfaat dan tujuan untuk mengajak jamaah untuk selalu berjuang menggiatkan dan membudayakan Syariat Islam dalam masyarakat.

Dan juga mengingatkan kaum muslim mengenai ajaran Islam, baik perintah maupun larangan yang terdapat di dalamnya.

Melansir dari islam.nu.or.id berikut contoh teks khutbah Jumat tentang penyakit ‘Ain yang bisa kamu bawakan saat berkhutbah.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Innalhamdalillah Nahmaduhu Wanastainuhu Wanastagfiruhu Wanauzubillahi Minsuururi Anfusina Waminsayyiati a’malina mayadillahu falaamudillalah wamayudilluhu falahadialah. Asyhadualla ilaaha illallah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu wa rosuuluh.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kita kepada Tuhan yang Maha Esa Allah SWT yang masih memberikan kita nikmat yang banyak sehingga kita semua dapat berkumpul di hari Jumat ini.

Sholawat serta salam mari kita curahkan kepada junjungan kita semua, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam yang telah membawa kita semua dari zaman Jahilliah menuju zaman yang bisa seperti ini.

Selama ini kita mendengar sesuatu tentang penyakit ‘Ain, sebagian orang percaya dan tidak percaya terhadap penyakit ini.

Penyakit ‘Ain merupakan ketika pandangan mata bisa menyebabkan orang lain sakit, atau bahkan meninggal. Dalam ajaran Islam dikenal berbagai kekuatan supranatural yang dimiliki oleh sebagian orang.

Keyakinan semacam ini merupakan salah satu ciri ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah. Yang telah ditegaskan oleh Rasulullah bahwa penyakit ‘Ain itu nyata.

الْعَيْنُ حَقٌّ وَلَوْ كَانَ شَىْءٌ سَابَقَ الْقَدَرَ سَبَقَتْهُ الْعَيْنُ

“Ain itu nyata (Haq), kalau saja ada sesuatu yang mendahului takdir, niscaya ‘ain akan mendahuluinya” (HR Muslim).

Menurut para ulama pemahaman ‘Ain itu ada dua macam, yaitu:

  • Pandangan dari orang yang memiliki tabiat buruk yang dalam hatinya terdapat rasa hasud, dengki, dan ingin mencelakai terhadap orang yang dipandangnya.
  • Pandangan kekaguman atau ketakjuban dari orang yang tidak sedang merasa dengki, tetapi kekaguman tersebut tidak disertai dengan berdzikir pada Allah.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan