Sumber-sumber independen telah melaporkan bahwa jumlah orang yang hilang telah melampaui 10.000 orang.
Komunitas internasional bersatu untuk memberikan bantuan, dengan tim penyelamat dari berbagai negara, termasuk Aljazair, Prancis, Italia, Qatar, dan Tunisia, menjanjikan dukungan mereka.
Uni Emirat Arab mengirimkan dua pesawat yang membawa 150 ton bantuan, sementara Uni Eropa mengkonfirmasi pengiriman bantuan dari Jerman, Rumania, dan Finlandia. Kuwait juga mengirimkan satu pesawat yang membawa 40 ton pasokan.
Dalam situasi yang mengerikan ini, para ahli iklim telah menunjukkan adanya hubungan antara bencana dan dampak dari pemanasan bumi, yang diperburuk oleh ketidakstabilan politik dan kurangnya investasi dalam infrastruktur penting di Libya selama bertahun-tahun.