BANDUNG, JABAR EKSPRES – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat (BPBD Jabar), resmi menetapkan tiga wilayah yakni Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, dan Garut, menjadi status tanggap darurat kekeringan.
Pasalnya berdasarkan data yang diberikan oleh BPBD Jabar, 3 daerah tersebut memiliki wilayah yang cukup besar dari dampak kekeringan seperti Kabupaten Bogor berjumlah sekitar 115 desa, Kabupaten Bekas dan Garut 23 desa.
“Karena lumayan besar dampaknya, sehingga butuh sumber daya yang lebih atau mungkin anggaran yang dibutuhkan lebih dari yang sudah tersedia (untuk proses penanggulangannya),” ucap Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar Hadi Rahmat, saat dikonfirmasi Jabar Ekspres, Kamis (14/9).
Hadi menambahkan, upaya penaggulangan kekeringan ini masih terus dilakuan oleh pihaknya terutama BPBD di Kabupaten Kota seperti salah satunya menyediakan tangki air di daerah terdampak.
“Jadi kita sudah mengirimkan peralatan seperti tanki air ke daerah (terdampak) karena kebutuhannya, pasti air,” katanya.
BACA JUGA: VIRAL! Perangkat RT Patok Tarif untuk Bantuan Air Bersih dari PDAM
Selain tangki air, Hadi mengaku bahwa BPBD Jabar juga kini tengah merancang teknologi modifikasi cuaca. Teknologi tersebut dibuat, guna dapat menghadirkan hujan buatan.
“Itu sedang diupayakan oleh kami, sehingga mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah bisa tertanggulangi,” ucapnya.
Maka dengan adanya dampak kekeringan ini, Hadi mengimbau kepada masyarakat agar dapat menghemat air bersih.
“Karena kekeringan ini kan potensinya mungkin bisa sampai dengan akhir Oktober (2023), sehingga diperlukan masyarakat harus benar-benar hemat dalam memanfaatkan air karena kita tidak tahu juga dampak nya akan sejauh mana,” pungkasnya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi suhu panas di Wilayah Jawa Barat (Jabar) akan terjadi hingga akhir Oktober 2023 nanti.
Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Barat Rakhmat Prasetia menjelaskan, hal itu dikarenakan sebagian besar wilayah di Jabar masih masuk kedalam fase Elnino sedang.
“Jadi berdasarkan pantauan BMKG terhadap kondisi curah hujan itu sebagian besar wilayah Jabar dalam 1 – 2 bulan terakhir ini, sudah tidak ada hujan sama sekali,” ucapnya saat dikonfirmasi oleh Jabar Ekspres, Sabtu (9/9) kemarin. (San)