JABAR EKSPRES- Kematian dapat menghampiri kapan saja, bahkan dalam keadaan seseorang tertidur pulas. Oleh karena itu, bijaksanalah bagi para ulama untuk mempersiapkan diri sebelum beristirahat, sehingga apabila ajal menjemput dalam tidur, seseorang dipanggil dalam keadaan yang baik karena telah melakukan persiapan sebelumnya.
Imam Al Ghazali dalam kitab Bidayatul Hidayah memberikan pedoman untuk mempersiapkan diri sebelum tidur dengan melakukan amal-amal baik. Disarankan untuk tidur dengan posisi tubuh bertumpu pada sisi kanan, mengingat Rasulullah menyukai melakukan segala hal yang baik dengan tangan kanannya.
BACA JUGA : Mengenal Nikah Sirih dalam Agama Islam, Apakah Boleh ?
Selain itu, posisi tidur menghadap kiblat diibaratkan sebagai posisi mayat dalam kubur. Oleh karena itu, apabila hendak tidur, tempat tidur hendaknya disusun menghadap kiblat, dan berbaring dengan posisi miring menghadap kanan seperti mayat dalam kubur. (Referensi dapat dilihat pada kitab Bidayatul Hidayah, halaman 125, cetakan Darul Minhaj Lebanon Beirut).
Selanjutnya, menurut Imam Al Ghazali, sebelum tidur dianjurkan untuk merenungkan tentang kematian, kemudian membersihkan diri dan memohon ampunan kepada Allah. Perlu diingat bahwa tidur bisa diibaratkan sebagai kematian, dan saat bangun dari tidur, seperti bangkit dari kematian.
Maka, jika Allah berkehendak mencabut nyawa di malam itu, bersiaplah untuk menyambut-Nya dalam keadaan suci. Disarankan juga untuk menuliskan wasiat dan meletakkannya di bawah bantal sebelum tidur.
Sebelum tidur, bertaubatlah dari dosa-dosa dan memohon pengampunan, serta bertekad untuk tidak melakukan maksiat lagi selamanya. Sertakan tekad untuk berbuat baik kepada seluruh manusia setelah dibangunkan oleh Allah.
BACA JUGA : Adab Ketika Mendengarkan Suara Adzan Berkumandang
Ingatlah bahwa kelak engkau akan berbaring sendirian di dalam kubur. Tidak ada yang akan menemanimu kecuali amalmu, dan yang akan tinggal hanyalah usahamu (amal ibadah).