2023 Jadi Tahun dengan Cuaca Paling Ekstrem, PBB: Kerusakan Iklim Telah Dimulai!

BACA JUGA: Tragedi Kebakaran Hutan di Hawaii: 36 Orang Tewas, Ribuan Mengungsi

Ahli klimatologi Andrew Weaver menyatakan ketidakterkejutannya atas temuan yang diumumkan oleh WMO dan Copernicus sembari menyayangkan kurangnya keseriusan yang ditunjukkan oleh pemerintah dalam menangani pemanasan global.

Ia menyuarakan kekhawatirannya bahwa perhatian publik akan berkurang ketika suhu pada akhirnya mereda.

“Sudah saatnya para pemimpin dunia mulai mengatakan yang sebenarnya,” kata Weaver, seorang profesor di School of Earth and Ocean Sciences di University of Victoria di Kanada, seperti dikutip TRT World.

“Kita tidak akan membatasi pemanasan hingga 1,5 C; kita tidak akan membatasi pemanasan hingga 2,0 C. Sekarang kita harus bekerja sama untuk mencegah pemanasan global 3,0 C, tingkat pemanasan yang akan menimbulkan malapetaka di seluruh dunia,” lanjutnya.

BACA JUGA: Bencana Kebakaran Terburuk dalam Sejarah Hawaii, Lebih dari 61 Korban Tewas di Maui

Copernicus, sebuah divisi dari program luar angkasa Uni Eropa, menyimpan catatan suhu sejak tahun 1940.

Namun, di Inggris dan Amerika Serikat, catatan suhu global sudah ada sejak pertengahan tahun 1800-an, dan badan meteorologi dan ilmiah kedua negara tersebut diperkirakan akan mengukuhkan musim panas ini sebagai tonggak bersejarah.

“Apa yang kami amati, bukan hanya kondisi ekstrem baru namun kondisi yang terus memecahkan rekor ini, dan dampaknya terhadap manusia dan bumi, merupakan konsekuensi nyata dari pemanasan sistem iklim,” Direktur Layanan Perubahan Iklim Copernicus, Carlo kata Buontempo.

Untuk mengukur besarnya peningkatan suhu saat ini, para ilmuwan mengandalkan proksi seperti cincin pohon dan inti es, dan memperkirakan bahwa suhu tidak pernah setinggi ini selama kurang lebih 120.000 tahun.

Meskipun Bumi pernah mengalami periode yang lebih hangat dalam sejarah geologisnya, hal ini terjadi sebelum munculnya peradaban manusia, dengan permukaan air laut yang lebih tinggi dan daerah kutub yang bebas es.

BACA JUGA: 500 Orang Warga Dievakuasi Imbas dari Gelombang Panas Cerberus dan Charon Hingga Sebabkan Kebakaran Besar di Spanyol

Tren yang mengkhawatirkan terus berlanjut di bulan September, dengan suhu harian yang melampaui catatan historis untuk periode ini, menurut Climate Reanalyzer dari University of Maine.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan