JABAR EKSPRES – Video sejumlah remaja yang terlibat aksi perkelahian di Bandung viral di media sosial.
Remaja yang terlibat aksi perkelahian di bangunan kosong di kawasan Komplek GBI, Desa Buahbatu, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Senin (4/9) itu merupakan pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Bojongsoang
Dalam video yang beredar luas di sosial media tersebut juga ditulis, jika kejadian ini bukan pertama kalinya terjadi.
Kepala Sekolah SMPN 2 Bojongsoang, Euis Hasanah membenarkan pelajar yang ada dalam video tersebut merupakan siswanya.
“Iya benar itu di video memang siswa kami, kejadiannya itu Senin, 4 September 2023 kejadiannya selepas pulang sekolah,” ujar Euis saat ditemui, Selasa 5 September 2023.
Euis mengaku pihaknya sudah mengumpulkan para siswa yang terlibat bersama paorang tuanya. Juga ia meminta pihak kepolisian untuk melakukan mediasi.
Sementara itu, Ketua karang taruna Desa Buah Batu, Aking (23) mengatakan adanya perkelahian tersebut diawali dari adanya laporan salah satu warga yang salah satu anaknya terlibat dalam peristiwa tersebut.
“Pertama karang taruna dapat laporan dari salah satu warga yang ada di sekitar lapang tenis, mereka dapat video yang ternyata dari salah satu anak dan adiknya yang terlibat di perkelahian,” ujar Aking saat ditemui, Selasa (5/9/2023).
Aking menjelaskan awalnya salah satu warga tersebut akan melaporkan bahwa ada tindakan perkelahian antar pelajar, terlebih warga tersebut melihat para pelajar tersebut memakai seragam sekolah.
“Karena dilihatnya sama warga pada pake seragam sekolah disini rame rame Dan di lihat dari videonya pada berantem,” ujarnya.
Aking mengungkap, ketika video pelajar tersebut beredar dirinya langsung mencoba mengunggah ke media sosial untuk mengingatkan pihak sekolah dan dinas tentang adanya kejadian ini.
“Dari karang taruna juga mendapatkan informasi, itu udah sering terjadi perkelahian di lapang tenis, cuman baru kali ini kita dapat bukti videonya yang bisa dijadikan bahan laporan,” ungkapnya.
Menurutnya sejak tahun 2016 bangunan ini sudah terbengkalai.
“Kalau sebelumnya memang sering digunakan main tenis, futsal tapi semenjak tahun 2016 sudah tidak terkelola dan tidak ada pengelolanya,” terangnya.