JABAR EKSPRES – Sejumlah guru honorer di berbagai daerah di Indonesia mengungkapkan keluhan mereka terkait gaji yang dianggap sangat kecil dan pembayaran yang hanya dilakukan setiap tiga bulan sekali.
Masalah gaji guru honorer yang minim ini bahkan lebih kecil dibandingkan dengan penghasilan para kuli panggul yang rata-rata menerima Rp100-150 ribu per hari.
Para guru honorer, khususnya yang telah berdedikasi lebih dari 10 tahun dalam dunia pendidikan, bersatu dalam satu suara untuk meminta pemerintah untuk mengutamakan pengangkatan mereka menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
Baca Juga:7 Tips Menghabiskan Minggu Sore secara Menyenangkan7 Tips Menekan Potensi Serangan Jantung, Mulai dari Sekarang Juga!
“Bermacam-macam pikiran kami. Kami memiliki keluarga, harus memberikan makan kepada anak-anak kami,” ujar Amaludin di depan pimpinan dan anggota Komisi X.
Para guru honorer terpaksa mencari penghasilan tambahan agar bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mereka.
“Upah kami dibandingkan kuli panggul sangat kecil. Rp300 ribu (gaji guru honorer) dibagi 24 hari atau sebulan. Upah kami cuma Rp12.500 per hari,” imbuhnya.
“Kami digaji Rp12.500 per hari, artinya kami kalah dengan kuli panggul. Sedangkan kami sudah mencerdaskan anak bangsa, tapi hanya dihargai Rp300 ribu per bulan,” tambah Amaludin.
