Walau Tidak Berniat Berkata Kasar, Berbicara “Anjay” Mirip Orang Yahudi

JABAR EKSPRES- Dalam lingkungan remaja saat ini, sering kali kita mendengar kata-kata kasar dan tak senonoh diucapkan. Kata-kata ini tidak selalu digunakan untuk mengumpat atau menghina, tetapi tetap saja, hal tersebut tidak nyaman didengar.

Kata “anjing” sering diubah menjadi variasi seperti anjay, anjir, anying, dan sejenisnya. Pertanyaannya adalah, bagaimana sebenarnya pandangan Islam terhadap penggunaan kata-kata kasar dan kotor?

Ustadz Ahmad Anshori, Lc, dalam video di kanal YouTube Haqu TV, menjelaskan mengenai hukum penggunaan kata “anjay”. Menurut penjelasan beliau, istilah ini merupakan bentuk pelesetan dari kata “anjing” yang digunakan untuk menghina atau digunakan ketika melihat sesuatu yang menakjubkan.

Bila kita perhatikan, ada kesamaan dalam tindakan ini dengan tindakan yang dilakukan oleh kaum Yahudi sebagaimana yang disebutkan dalam Alquran.

BACA JUGA : Manfaat Bersiwak yang Telah di Sunnahkan oleh Rasulullah

Dahulu, kaum Yahudi diperintahkan oleh Allah SWT untuk mengucapkan kalimat khittah yang berarti “Ya Allah, ampunilah aku.” Namun, mereka memutar balikkan perintah ini dengan menggunakan kata “hinthah,” yang artinya adalah “gandum.” Kisah ini dicatat dalam Surah al-Baqarah dalam Alquran.

“Kesamaan di sini adalah keduanya mengubah kata dengan tujuan menghina dan mengejek. Karena jika menggunakan kata ‘anjing’ untuk menghina terasa terlalu kasar, maka kata tersebut diubah menjadi ‘anjay’ atau ‘anjir’, yang memiliki kemiripan dengan kata aslinya,” ungkapnya.

Dalam hal ini, tindakan kaum Yahudi yang memutar kata khittah menjadi hinthah memiliki kesamaan tujuan dalam menghina, merendahkan perintah Allah, dan mencari pemakluman.

“Oleh karena itu, sikap ini memiliki kesamaan dengan sikap kaum Yahudi. Nabi Muhammad SAW melarang kita untuk meniru perilaku orang Yahudi, baik dalam ucapan maupun tindakan,” lanjutnya.

Nabi Muhammad SAW pernah menyatakan bahwa siapa pun yang meniru suatu kaum, maka ia akan dianggap bagian dari mereka. “Oleh karena itu, kita dilarang meniru perilaku orang Yahudi atau Nasrani, termasuk dalam ucapan atau pakaian, dan hal-hal lainnya. Kita bisa mengambil pelajaran dari sini bahwa kaum Yahudi gemar mengucapkan kata-kata yang menghina, dan mereka suka berkata kasar,” tambahnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan