Peta Baru China Picu Ketegangan: India Protes keras terhadap Klaim Perbatasan yang Diperluas

JABAR EKSPRES – Dalam langkah yang telah menciptakan gelombang kejutan di seluruh negara tetangganya, China secara sepihak merilis peta baru yang mengubah kembali batas-batasnya sesuai dengan standar sendiri. Langkah provokatif ini khususnya telah membangkitkan amarah dari negara-negara seperti India.

Peta ini diungkapkan oleh Kementerian Sumber Daya Alam China sebagai bagian dari Pekan Kesadaran Pemetaan Nasional dan Hari Publisitas Survei dan Pemetaan, yang dikenal sebagai Peta Standar 2023. Dirilis pada Selasa (29 Agustus), peta kontroversial ini mencakup wilayah-wilayah yang disengketakan dengan negara-negara tetangga, termasuk klaim atas Arunachal Pradesh dan Aksai Chin di India, Taiwan, hingga merambah Laut China Selatan.

Tak dapat dipungkiri, China kini menegaskan kendali atas Arunachal Pradesh di Himalaya timur, menganggapnya sebagai bagian penting dari Tibet selatan, sebagaimana tergambar dalam peta tersebut. Langkah ini sejalan dengan keputusan terbaru China untuk mengganti nama 11 tempat di negara bagian tersebut menjadi “Zangnan,” yang berarti Tibet Selatan dalam bahasa Mandarin.

Baca Juga: Profil Ali Bongo: Jejak Langkah Presiden Gabon dalam Kontroversi Politik Dinasti

Sementara itu, Aksai Chin, sebuah dataran tinggi di Himalaya Barat, tetap menjadi wilayah yang sengit diperdebatkan antara China dan India. Meskipun klaim dari India, China tetap mengendalikan wilayah ini.

Sebagai tanggapan atas peluncuran peta baru ini, Kementerian Luar Negeri India mengajukan protes keras kepada pemerintah China. Jurubicara kementerian tersebut menyatakan, “Hari ini, kami telah mengajukan protes keras melalui saluran diplomatik kepada China mengenai yang mereka sebut ‘peta standar’ China tahun 2023 yang mencakup wilayah India.”

Jurubicara tersebut lebih lanjut menegaskan, “Kami dengan tegas menolak klaim semacam itu. Tindakan sepihak China seperti ini hanya akan mempersulit penyelesaian masalah perbatasan.”

Menteri Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar, menolak klaim baru China dengan tegas, menyatakan, “Mengklaim wilayah India secara absurd bukan berarti wilayah tersebut menjadi milik China.”

Baca Juga: BWF Izinkan Rusia dan Belarus Ikut Kompetisi dengan Status Netral

Selain India, peta baru China juga mencakup zona ekonomi eksklusif maritim (ZEE) Malaysia di dekat Sabah dan Sarawak, serta Brunei, Filipina, Indonesia, dan Vietnam, seperti yang dilaporkan oleh New Straits Times.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan