JABAR EKSPRES – Pada tanggal 29 Agustus 2023 kemarin, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan. Menggantikan yang sebelumnya telah ditetapkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan maju sebagai cawapres Anies.
Hal tersebut disampaikan secara langsung oleh Sudirman Said, mewakili calon presiden (capres) Anies Baswedan, kepada Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya. Dalam keterangan tertulis yang diterima, menyebutkan bahwa Anies telah menyetujui kerja sama Partai Politik (Parpol) Nasdem dan PKB, yang mengusung Muhaimin Iskandar menjadi cawapresnya, menggantikan AHY.
BACA JUGA: Bakal Calon Presiden, Anies Baswedan Ungkap 3 Solusi Berantas Korupsi
“Kemarin, 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili Capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum Nasdem, Surya Paloh,” tulis Teuku, melalui keterangan resmi yang diterima media, Kamis (31/8/2023).
Setelah pihaknya melakukan konfirmasi kepada Anies Baswedan, yang menyatakan bahwa kabar tersebut adalah benar. Sehingga, Partai Demokrat terpaksa menerima keputusan tersebut (fait accompli). Hal tersebut menyebabkan Koalisi Perubahan untuk Persatuan menjadi terpecah.
Koalisi Perubahan untuk Persatuan sendiri telah dibentuk secara formal pada tanggal 14 Februari 2023 lalu. Pihak Partai Demokrat juga menyebutkan, tindakan tersebut merupakan pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang sudah terbentuk.
BACA JUGA: GMNI: Capres dan Cawapres Harus Usia Produktif
“Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan; pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol; juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan,” terangnya.
Di dalam pertengahan proses finalisasi kerja Parpol koalisi bersama Anies Baswedan-AHY dan persiapan pendeklarasian koalisi, Surya Paloh memutuskan untuk meminta Anies menerima persetujuan untuk kerja sama dengan PKB. Anies pun mengutus Sudirman Said untuk menyampaikan kabar itu kepada Partai Demokrat dan PKS.