JABAR EKSPRES – Terjadi perselisihan antara Menteri Keamanan Nasional Israel yang berhaluan sayap kanan dan supermodel Amerika Serikat, Bella Hadid, terkait dengan kontroversi komentar Ben-Gvir pekan ini yang telah menuai kecaman dari Palestina serta Washington yang mengecamnya sebagai tindakan yang merendahkan.
Bella Hadid, yang memiliki akar Palestina melalui ayahnya, akhirnya memberikan tanggapannya atas peristiwa ini dalam unggahan di platform media sosial Instagram.
Dalam unggahan yang disampaikan kepada hampir 60 juta pengikutnya, Hadid mengutarakan pandangannya terkait insiden tersebut.
Komentar awal yang diutarakan oleh Menteri Keamanan Nasional Israel telah memicu gelombang reaksi di seluruh dunia, khususnya di wilayah Timur Tengah yang selalu rentan terhadap ketegangan politik.
BACA JUGA: Alami Penderitaan di Dalam Tahanan Israel, Ratusan Warga Palestina Lakukan Mogok Makan
Bella Hadid, yang dikenal tidak hanya sebagai sosok publik terkenal tetapi juga karena ikatan keluarganya dengan Palestina, merasa perlu memberikan respons atas komentar tersebut.
“Tidak ada tempat, tidak ada waktu, terutama pada tahun 2023 jika satu kehidupan lebih berharga daripada kehidupan lainnya” tulis Bella Hadid di akun Instagram miliknya pada Kamis, 24 Agustus 2023.
Pernyataan Bella Hadid muncul untuk menanggap pernyataan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir.
“Hak saya, hak istri saya, hak anak-anak saya untuk melakukan perjalanan di jalan Yudea dan Samaria lebih penting daripada hak untuk bergerak bagi orang-orang Arab,” kata Itamar Ben-Gvir dalam sebuah wawancara, Rabu, 23 Agustus 2023.
BACA JUGA: Tentara Israel Kembali Menembak Warga Palestina hingga Tewas dalam Bentrokan di Tepi Barat
Pada hari Jumat, dia menanggapi postingan Hadid, menyebutnya sebagai “pembenci Israel” dan mengatakan bahwa dia hanya membagikan sebagian wawancara di akun media sosialnya untuk menggambarkan Hadid sebagai seorang rasis.
Padahal, sebelumnya juga pernyataan Ben-Gvir pun tidak luput dari respons pihak-pihak lainnya.
Kementerian Luar Negeri Palestina pada hari Kamis mengecam pernyataan Ben-Gvir di N12 News sebagai “rasis dan keji” dan Departemen Luar Negeri AS pada hari Jumat menyebut komentarnya “menghasut” dan “rasis”.
Situasi dan kondisi konflik Palestina-Israel memang tengah mencekam selama beberapa bulan terakhir ini.