Arab Saudi Pertimbangkan Tawaran China untuk Bangun PLTN

Menteri Energi Israel telah mengungkapkan penolakan mereka terhadap rencana Arab Saudi untuk mengembangkan program nuklir sipil sebagai bagian dari usaha Amerika Serikat dalam mendekatkan hubungan antara Israel dan Arab Saudi.

Israel berharap akan diajak berdiskusi oleh Washington mengenai setiap perjanjian antara Amerika Serikat dan Arab Saudi yang dapat mempengaruhi keamanan nasional mereka. Israel, yang tidak terikat oleh Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) dan tidak memiliki program nuklir yang diketahui secara luas, dianggap memiliki senjata nuklir.

Dalam setahun terakhir, Arab Saudi telah mempererat hubungannya dengan China. Pada bulan Maret, China memainkan peran sebagai mediator dalam normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Iran, yang merupakan rival regional.

China dan Arab Saudi memiliki hubungan perdagangan yang kuat di bidang energi, mengingat China merupakan importir minyak mentah terbesar di dunia, sementara Arab Saudi adalah eksportir minyak terbesar di dunia.

Perusahaan BUMN China lainnya, Energy Engineering Corp, sedang membangun pembangkit listrik tenaga surya dengan kapasitas 2,6 GW di Al Shuaiba, bersama dengan perusahaan utilitas Arab Saudi, ACWA Power. Proyek ini akan menjadi proyek tenaga surya terbesar di Timur Tengah.

Presiden China, Xi Jinping, mengunjungi Arab Saudi pada Desember tahun lalu, sebuah kunjungan yang dianggap oleh Kementerian Luar Negeri China sebagai “titik penting bersejarah dalam hubungan antara China dan dunia Arab.”

Meskipun begitu, Arab Saudi berusaha menjaga keseimbangan antara China dan Amerika Serikat. Amerika Serikat tetap menjadi mitra keamanan terpenting bagi Arab Saudi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan