JABAR EKSPRES – Menteri BUMN Erick Thohir mengaku bangga dan mengapresiasi warga negara Indonesia (WNI) yang telah membuka usaha di Jepang.
Erick, berharap para WNI yang membuka usaha di luar negeri dapat menginspirasi ekspatriat lain untuk berekspansi di Jepang.
“Insya Allah ini adalah ujung tombak negara kita dalam membuka pasar Jepang, mari kita dukung mereka.” katanya, dikutip dari Antara, Rabu (23/8)
BACA JUGA : Otoritas Pakistan Tangkap Enam Warga India yang Menyeludupkan Obat Terlarang
Wakil Duta Besar Indonesia untuk Jepang John Tjahjanto Boestami meyakinkan bahwa dialog antara Menteri BUMN dan para pengusaha Indonesia di luar negeri akan menjadi sumber dorongan untuk lebih meningkatkan kegiatan bisnis mereka di Jepang. Salinan.
“KBRI Tokyo dan perwakilan BUMN secara aktif bekerja sama untuk mendukung pengembangan usaha masyarakat Indonesia di Jepang. Terima kasih kepada Menteri BUMN yang telah berdialog dengan mereka. Hal ini tentunya menjadi insentif untuk berbisnis di tengah upaya kita meningkatkan hubungan Indonesia dan Jepang yang akan berusia 65 tahun pada tahun ini,” ujarnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Andre Rosiade, Anggota Komisi VI DPR RI, Hilman Tisnawan, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tokyo, Yudhi Zufrial, Direktur Utama BNI Tokyo, Sony Syahlan, Pemimpin Wilayah BNI Tokyo. Garuda Indonesia Tokyo dan Fuadi Arif Nasution, Direktur Pertamina Tokyo.
Dialog ini merupakan kerjasama KBRI Tokyo, Bank Indonesia, BNI Tokyo, Garuda Indonesia dan Pertamina, yang juga menghadirkan sejumlah pengusaha dari komunitas Indonesia di Jepang yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia-Jepang (APIJ), dan Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) di Jepang. Presiden APIJ Tan Ui Sian memuji dialog antara para pengusaha Indonesia di luar negeri dengan Menteri BUMN.
“Menteri berkomitmen kuat untuk mengerahkan semua potensi yang ada untuk membantu kami para pengusaha. Dengan koordinasi yang baik dengan perwakilan BUMN dan dukungan KBRI Tokyo, kami berkesempatan untuk memperkenalkan produk dan jasa mereka di Jepang,” ujar Tan.