JABAR EKSPRES – Sebuah insiden mengerikan terjadi ketika sebuah bus mengalami kecelakaan di tengah Meksiko. Mayoritas penumpang di dalam bus ini adalah pekerja migran dari Venezuela. Berdasarkan laporan AFP, peristiwa tragis ini mengakibatkan setidaknya 15 orang tewas dan 36 lainnya mengalami luka-luka.
Pemerintah Puebla melalui platform X mengungkapkan bahwa kendaraan tersebut bertabrakan dengan sebuah trailer di jalan raya yang menghubungkan negara bagian Puebla dan Oaxaca.
Gubernur Oaxaca, Salomon Jara, telah memberikan instruksi kepada otoritas di negara bagian selatan untuk memberikan bantuan kepada korban yang terluka. Melalui akun media sosialnya, Jara menyampaikan pesan belasungkawa kepada keluarga korban yang meninggal dunia.
Baca Juga: Perawat Inggris Bunuh Bayi, Ternyata Motifnya Bikin Geleng-Geleng Kepala
Kecelakaan lalu lintas yang berujung pada kematian telah menjadi peristiwa yang sayangnya sering terjadi di Meksiko. Biasanya faktor penyebabnya adalah kecepatan tinggi, kondisi kendaraan yang tidak baik, atau kelelahan pengemudi.
Jenis kecelakaan semacam ini juga menjadi penyebab utama tingginya angka kematian di kalangan para migran yang berusaha menempuh perjalanan berbahaya melalui jalur darat menuju Amerika Serikat (AS).
Tak lama pada awal Agustus, sedikitnya 18 nyawa melayang ketika sebuah bus yang membawa migran asing dan warga Meksiko terjatuh ke dalam jurang di negara bagian Nayarit di wilayah barat laut.
Baca Juga: Jinping Makes Official Visit to South Africa Alongside BRICS Summit
Kejadian serupa tercatat pada bulan Februari, di mana sejumlah migran dari Venezuela, Kolombia, dan Amerika Tengah terlibat dalam kecelakaan bus di antara negara bagian Oaxaca di selatan dan Puebla di tengah, merenggut nyawa sedikitnya 17 orang.
Pada bulan Juli, sedikitnya 29 jiwa melayang setelah sebuah bus penumpang keluar dari jalur di pegunungan dan terjatuh ke dalam jurang di wilayah Oaxaca.
Pada Desember 2021, peristiwa memilukan lainnya terjadi saat sebuah trailer yang membawa 160 migran menabrak jembatan di jalan raya di negara bagian Chiapas di bagian selatan. Tragedi tersebut menyebabkan 56 orang tewas, dengan mayoritas dari mereka adalah warga Guatemala.