JABAR EKSPRES- Nabi Musa adalah salah satu tokoh sentral dalam agama-agama samawi, termasuk Islam, Kristen, dan Yahudi. Kehidupan dan perjalanan spiritualnya telah memberikan inspirasi dan pengajaran bagi jutaan orang di seluruh dunia. Mari kita mengenal lebih dekat sejarah Nabi Musa, tokoh yang dihormati dalam berbagai keyakinan.
Nabi Musa dilahirkan di Mesir pada masa di mana orang-orang Israel menjadi budak bagi Firaun yang memerintah. Menurut catatan Alkitab, kelahirannya diikuti oleh upaya pembunuhan bayi-bayi laki-laki Ibrani oleh Firaun.
Namun, Musa diselamatkan saat masih bayi dan ditemukan oleh istri Firaun. Dia kemudian dibesarkan di istana Firaun, tanpa mengetahui asal-usul Ibraninya.
Pada suatu hari, Musa menyaksikan perlakuan buruk terhadap seorang budak Ibrani oleh seorang warga Mesir. Kemarahannya membawanya untuk membunuh orang Mesir tersebut.
BACA JUGA : Sejarah Asal Mula Adanya Ka’bah di Kota Mekah
Setelah menyadari kesalahannya, Musa melarikan diri dari Mesir. Pada saat itulah, Allah memanggilnya dan memberinya tugas untuk membimbing bangsa Israel keluar dari perbudakan Mesir.
Musa kembali ke Mesir dengan tugas dari Allah untuk meminta Firaun membebaskan bangsa Israel. Firaun menolak dan menghadapi serangkaian bencana yang dikenal sebagai Tujuh Plaga. Akhirnya, setelah Plaga Kesepuluh (kematian anak sulung), Firaun mengizinkan bangsa Israel pergi.
Setelah keluar dari Mesir, bangsa Israel di bawah bimbingan Nabi Musa menghadapi perjalanan panjang di padang gurun selama 40 tahun. Di dalam gurun, Nabi Musa menerima Taurat dari Allah di Gunung Sinai. Taurat, atau hukum Allah, terdiri dari sejumlah perintah dan aturan yang menjadi dasar ajaran agama Yahudi.
Sejarah Nabi Musa juga mencakup berbagai kisah penting seperti pembukaan Laut Merah untuk melarikan diri dari pasukan Firaun yang mengejar, serta pengalaman di mana Allah memberikan makanan dari langit (manusia) dan air dari batu (sumur) kepada bangsa Israel.
BACA JUGA : Sejarah Nabi Ibrahim, Meneladi Keteguhan Iman Terhadap Islam
Meskipun Musa berhasil membimbing bangsa Israel menuju Tanah Kanaan, dia tidak diperbolehkan memasuki tanah tersebut karena suatu kejadian. Musa wafat di gunung yang menghadap tanah perjanjian yang dijanjikan, dan kemudian dikubur oleh Allah sendiri.