Air Sungai di BKT Jakarta Surut Selama Musim Kemarau

JABAR EKSPRES – Air Sungai di BKT Jakarta Mengalami Penurunan Drastis. Air di sepanjang Banjir Kanal Timur (KBT), yang membentang dari Jalan Inspeksi KBT Timur hingga Jalan Rawa Bebek, di Pulo Gebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, menunjukkan penurunan pada Senin (21/8/2023).

Tingkat air BKT surut hingga terlihat dasar sungai, sebuah pemandangan yang jarang terjadi.

Menurut Sutisna, petugas dari Pos Duga Air Weir I Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, air BKT surut ini merupakan hasil dari kondisi kemarau yang sedang berlangsung.

Saat ditemui oleh Kompas.com di pintu air KBT Jakarta Timur, Sutisna menjelaskan, “Penurunan permukaan air di KBT terjadi karena saat ini kita berada dalam musim kemarau. Selama periode ini, pasokan air menjadi terbatas.”

Baca juga : Akibat Kebakaran Hebat Menghanguskan Lahan Hutan Gunung Rinjani

KBT memiliki peran penting dalam pencegahan banjir, mengambil alih air dari lima sungai yang bermuara di lokasi tersebut.

Pada musim hujan, debit air yang tinggi di alirkan ke KBT agar tidak menyebabkan genangan di permukiman sekitarnya.

Namun, pada musim kemarau seperti sekarang, aliran air tambahan dari sungai-sungai tersebut absen.

Sutisna menjelaskan, “Ada lima sungai yang mengalir ke KBT, tetapi di pintu air ini hanya ada empat sungai yang bermuara. Sungai Sunter, Cipinang, Jatikramat, dan Buaran adalah yang utama.”

Sutisna menjelaskan, beberapa sungai ini, seperti Kali Buaran dan Kali Jatikramat, sebagian besar mengalirkan limbah rumah tangga.

Aliran Sungai Sunter juga bergantung pada pasokan dari Situ Cilangkap, sedangkan Kali Cipinang tergantung pada aliran dari Situ Jatijajar.

“Semua sungai ini mengalami penurunan pasokan air yang signifikan. Mayoritas pasokan berasal dari limbah rumah tangga,” tambahnya.

Penutupan pintu air untuk proses flushing dan pemeliharaan juga berdampak pada penurunan permukaan air KBT.

Sutisna menjelaskan, “Selama sekitar seminggu, pintu air di tutup untuk proses flushing dan membersihkan lumpur. Setelah itu, salah satu pintu di buka kembali.” Proses ini juga ikut mempengaruhi penurunan permukaan air.

Baca juga : Penyebaran Aliran Sesat di Kota Bandung, ini Kata Kapolsek Kota Bandung

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan