Perang Bojong Kokosan Sukabumi, Cikal Bakal Peristiwa Bandung Lautan Api

Karena hal tersebut membuat Inggris marah, kemudian keesokan harinya Inggris melakukan pengeboman di wilayah Cibadak, karena Inggris berasumsi masyarakat dan TKR bertitik Cibadak.

BACA JUGA: Telan Biaya Hingga Rp10 Triliun! Pembangunan Patung Soekarno di Bandung Dimulai Tahun Depan

“Pengeboman tersebut disebut sebagai pengeboman terbesar di pulau Jawa. Jadi satu serangan Inggris terbesar dan di serang menggunakan pesawat RAF yang dimana pesawat itu terkenal bisa menaklukkan pesawat jerman di Eropa. Dampak dari pengeboman tersebut Cibadak hampir semuanya luluh lantak. Namun, kemudian Inggris mengalah dan Inggris mau melibatkan TKR serta mau membantu dengan beberapa pucuk senjat. Kemudian Inggris melanjutkan perjalanannya untuk menjadikan Bandung sebagai basis militer mereka,” ucapnya.

Lanjut Irman, ternyata dari peristiwa tersebut hingga bulan Maret 1946 penyergap masi ada hingga peristiwa tersebut melebar ke Gunung Masigit Bandung Barat. Peristiwa kedua terhebat terjadi kembali perang di Sungai Cisokan Ciranjang dengan menggunakan konsep kiri kumi tapi sama penyergapan. Sampai-sampai pasukan gurka dari Bandung didatangkan karena memang kesulitan.

Diketahui, peristiwa tersebut sambung menyambung. Dari peristiwa tersebut berhasil mengamankan meriam yang diambil oleh pasukan pejuang, membuat Bandung yang menjadi sarang pasukan Sekutu akhirnya terpancing karena Sukabumi sudah melakukan penyergapan. Kalo mereka mau datang ke sini, terus kita tidak mampu melawannya, maka kita harus membumihanguskan agar tidak dipakai oleh pasukan Inggris. Itulah awal mula peristiwa Bandung lautan api.

“Uniknya, ternyata yang melakukan kode pertama untuk melakukan bumi hangus adalah Eddie Soekardie, karena meriamnya menggunakan meriam hasil rampasan di Sukabumi. Kemudian kodenya adalah saat meriam di tembakan kemudian para masyarakat Bandung membakar dan menghancurkan, sehingga saat pasukan Sekutu datang Ke Bandung daerah tersebut hancur dan tidak bisa di pakai,” jelasnya.

“Yang menjadi salah satu efek dampak paling besar dari peristiwa tersebut adalah Inggris melakukan reses karena Inggris dikecam dari berbagai pihak. Seperti pasukannya kalah, melakukan pengeboman. Sehingga Inggris mempercepat keterlibatannya. Menurut seorang wartawan, Inggris tidak mendapat apapun kecuali batu Nisan artinya hanya mendapatkan kematian,” Pungkasnya. (Mg9)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan