JABAREKSPRES – Keberadaan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) terus akan terus mendapat dukungan akses permodalan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.
Hal ini sebagau bentuk komitmen BRI untuk ikut membentu meningkatkan perekonomian melalui sektor usaha rakyat.
Dalam rangka memperingati hari UMKM Nasional yang jatuh pada 12 Agustus 2023, BRI senantiasa konsisten dalam memberikan dukungan akses permodalan.
‘’BRI juga memberikan pendampingan kepada nasabah dalam pengembangan produk hingga upaya digitalisasi pelaku UMKM,’’ ujar Direktur Bisnis Mikro BRI Supari dlam keteranagannya.
Supari mengatakan, penyaluran kredit kepada UMKM diberikan dengan tujuan untuk pemberdayaan dan meningkatkan kapabilitas para pelaku usaha.
Segmen mikro sudah masuk menjadi target untuk dikembangkan melalui penyaluran kredit Ultra Mikro (UMi).
‘’Kami optimistis segmen mikro dapat berkontribusi sebesar 45% dari total portofolio pembiayaan,” ujarnya.
Supari menilai, sejauh ini BRI sudah ditugaskan oleh pemerintah untuk konsen mendorong pembiayaan sektor UMKM.
Saat ini, untuk penyaluran kredit untuk UMKM pada 2024 dialokasikan mencapai 30 persen.
Pada Kuartal I-2023 BRI berhasil mencatat pertumbuhan kredit di sektor UMKM mencapai Rp989,6 triliun.
Sehingga untuk porsi kredit UMKM BRI telah mencapai 83,86 persen. Nilai tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnnya mencapai Rp903,3 triliun.
Sedangkan total kredit BRI hingga kuartal I-2023 mencapai Rp1.180,1 triliun. Jumlah ini naik jika dibandinnhgkan tahun sebelumnya mencapai Rp1.075,9 triliun.
‘’Jadi untuk rinciannya, pertumbuhan kredit BRI disokong oleh segmen mikro dengan pertumbuhan mencapai 11,18 persen yoy,’’ sebut Supari.
Supari menambahkan, untuk segmen konsumen juga mengalami pertumbuhan 13,7 persen yoy. Sedangkan segmen kecil 2,1 persen yoy, dan menengah 16,2 persen yoy.
Untuk pertumbuhan laba secara konsolidasian (Group) sebesar 27,37 persen year on year (yoy) dengan nilai mencapai Rp15,56 triliun pada kuartal I 2023. Adapun Kepemilikan asset Group tumbuh 10,46 persen yoy menjadi Rp1.822,97 triliun.
‘’Target ke depan tetap akan fokus untuk pemberdayaan UMKM dengan memberikan dukungan modal, sebagai induk Holding UMi sudah menjadi kewajiban untuk selalu memberikan perhatian kepada usaha kecil dan mikro,’’ pungkas Supari. (yan)