10 Kunci Rahasia Pembuka Pintu Rejeki, Amalkan Agar Mengalir Deras

4. Beribadah kepada Allah Sepenuhnya.

Maksudnya bukanlah dengan cara meninggalkan usaha kehidupan dan duduk dalam masjid malam dan siang, tetapi apa yang dimaksud adalah menghadirkan hati dan tubuh di kala beribadah, terasa kusyu’ dan tunduk kepada Allah Yang Maha Esa, merasakan Kebesaran Allah Ta’aala dan merasakan bahawa dirinya sedang bermunajat dengan Rabnya yang maha Agung lagi Maha Berkuasa.

5. Melanjutkan Haji Dengan Umrah Atau Sebaliknya

Maksudnya hendaklah menjadikan salah satu di antara keduanya bersambungan, yaitu apabila kamu telah berhaji, maka hendaklah diikuti dengan umrah; dan apabila kamu telah ber‘umrah, maka hendaklah kamu berhaji; kerana keduanya saling melanjutkan (jika mampu).

Baca juga :Keutamaan Jumat, Ini Amalan Yang Bisa Mendatangkan Rejeki!

6. Menyambung Silaturrohim

Kata silaturrohim (menghubungi keluarga) adalah berlaku baik kepada keluarga atau kerabat yang mempunyai pertalian keturunan dan sebab hubungan perkawinan; juga hendaknya bersifat lemah-lembut dan bersimpati kepada mereka dan mengawasi keadaan-keadaan mereka.

7. Berbelanja Di Jalan Allah

Maksud berbelanja (disini) ialah : Berbelanja yang dianjurkan dalam Agama seperti berbelanja kepada orang fakir dan berbelanja di jalan Allah untuk menolong Agama (Islam).

8. Berbelanja Kepada Penuntut Ilmu Islam.

Berbelanja kepada penuntut ilmu atau orang-orang yang menghabiskan waktunya untuk mencari ilmu Agama Islam (Syara’).

9. Membantu Orang Yang Lemah (Miskin).

Mencari keridhaan Allah dan Rasulnya dengan membantu dan menolong orang-orang fakir (yaitu sangat miskin atau orang yang memperoleh pendapatan yang serba tidak mencukupi). Allah akan menolong bagi siapa yang berbuat demikian bagi menentang musuh-musuhnya (di kalangan orang-orang Kaafir) dan juga merezekikannya (sehingga mereka menjadi kaya).

Baca juga : Amalan Pembuka Pintu Rejeki, Lengkap Dengan Doa-doanya

10. Berhijrah Dijalan Allah.

Maksud hijrah sebagaimana kata Al-Imaam ar-Raaghib Al-Ashfahaani Radhiyallohu’anhu ialah “jalan keluar dari Negara kufur (syirik) ke Negara beriman (tauhid), sebagaimana perlakuan penghijrah dari kota Mekah ke kota Madinah.’Hijrah itu wajib – sebagaimana kata as-sayyid Muhammad Rasyiid Ridha:
“Dimana kewujudan berhijrah di jalan Allah Ta’aala bagi menegakkan AgamaNya sebagaimana yang diwajib dan dikasihi Allah Ta’aala, di mana orang-orang Mu’min hendaknya menolong orang-orang yang dizalimi orang-orang Kafir.”

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan