10 Kunci Rahasia Pembuka Pintu Rejeki, Amalkan Agar Mengalir Deras

JABAR EKSPRES – Rejeki merupakan salah satu yang menjadi rahasia Allah, namun Allah telah menjamin rejeki setiap hambanya akan selalu dicukupkan. Meski begitu, seorang muslim memiliki kewajiban untuk melakukan ikhtiar agar rejeki dari Allah bisa mengalir dengan deras. Salah satunya dengan melakukan beberapa amalan yang menjadi kunci pembuka pintu rejeki.

Banyak amalan yang dianjurkan untuk dilakukan umat Islam untuk meningkatkan timbangan pahalanya, namun ada beberapa amalan yang ternyata selain menambah pahala juga bisa menjadi kunci pembuka pintu rejeki.

Untuk mengetahui apa saja amalan yang menajdi kunci pembuka pintu rejeki, bisa dilihat dalam buku ‘Pembuka Kunci-kunci Rezeki Berdasarkan kitab Al-Qur’an dan As-Sunnah’ yang ditulis oleh Doktor Fadhl llaahi.

10 kunci rahasia atau amalan yang didasarkan dari Al Quran dan Hadis ini hendaknya benar-benar dilakukan secara serius, agar hasilnyapun bisa maksimal.

Dilansir dari Alquran-sunah.com, berikut 10 amalan yang merupakan kunci rahasia pembuka pintu rejeki menurut buku tersebut :

1. Istighfar dan Taubat

Untuk melakukan amalan ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yakni :
– Hendaklah dia menahan diri dari melakukan maksiat (tidak mengulanginya lagi).
– Hendaklah dia menyesal terhadap keterlanjurannya.
– Hendaklah dia bercita-cita untuk tidak mengulanginya lagi.
– Hendaklah dia melepaskan hak tuannya. Hendaklah memulangkan semula harta kepada tuannya atau meminta maaf atau meminta kemaafannya.

Tanpa salah satu ciri-ciri ini, menurut para ulama, maka taubatnya adalah tidak sah.

2. Taqwa

Takwa adalah Memelihara diri dari perkara yang menjerumuskan dosa; dan yang demikian di peroleh dengan meninggalkan perkara yang haram. Manakala ketaqwaan itu dapat disempurnakan dengan meninggalkan sebagian perkara yang harus (mubaah).

3. Berserah Diri (Tawakal) kepada Allah.

Berserah diri itu bukanlah meninggalkan usaha (bekerja keras); dan sungguhnya seseorang Islam perlu bekerja keras, bersungguh-sungguh dan berusaha mencari sumber pendapatan.

Akan tetapi janganlah pula berpegang kepada kerja keras, kesungguhan dan usaha semata-mata (tanpa memohon kepada Allah); malah hendaklah beri’tiqad (mempercayai) bahawa semua perkara itu adalah kepunyaan Allah; dan sesungguhnya segala rezeki itu adalah dari Allah, Tuhan Yang Maha Esa.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan