JABAR EKSPRES – Pemerintah Iran telah mengambil langkah drastis dalam menghadapi gelombang panas yang tak tertahankan dengan mengumumkan libur dua hari bagi pegawai pemerintah dan bank di seluruh negeri.
Keputusan ini diambil menyusul peringatan dari kantor meteorologi terkait dugaan lonjakan suhu yang mengkhawatirkan, dengan beberapa wilayah diperkirakan akan mencapai suhu lebih dari 40 derajat Celcius, bahkan mencapai 50 derajat Celcius di wilayah barat daya.
Penyiar negara, IRIB, melaporkan bahwa sejumlah kota yang termasuk dalam provinsi Ilam, Bushehr, dan Khuzestan telah dilanda oleh gelombang panas yang mengakibatkan suhu melampaui ambang batas 45 derajat Celcius dalam beberapa hari terakhir.
“Kabinet menyetujui proposal kementerian kesehatan untuk mengumumkan hari Rabu dan Kamis hari libur nasional di seluruh negeri untuk melindungi kesehatan masyarakat,” kata kantor berita resmi IRNA mengutip juru bicara pemerintah Ali Bahadori Jahromi.
Situasi ini telah mengakibatkan kondisi yang sulit dan berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat.
Keputusan untuk memberikan cuti bagi pegawai pemerintah dan bank dilakukan dalam upaya untuk melindungi kesejahteraan pegawai serta mencegah dampak negatif dari suhu ekstrem ini.
Langkah ini juga diharapkan dapat mengurangi tingkat aktivitas di sektor-sektor utama pada periode ini, mengingat kondisi yang tidak memungkinkan untuk menjalankan kegiatan sehari-hari secara optimal.
Warga negara di seluruh negeri diimbau untuk tetap waspada terhadap dampak kesehatan yang mungkin timbul akibat kondisi cuaca yang ekstrem ini.
Berdasarkan laporan dari Badan Berita Republik Islam Iran (IRNA), langkah ini diambil menyusul kondisi cuaca ekstrem yang mengakibatkan suhu yang sangat tinggi di seluruh wilayah.
Berdasarkan informasi yang diberikan oleh Stasiun Penyiaran Republik Islam Iran (IRIB), kota Dehloran di Iran bagian barat mencatat suhu puncak sebesar 50 derajat Celcius dalam kurun waktu 24 jam terakhir, menjadi salah satu suhu tertinggi yang pernah tercatat dalam sejarah Iran.