JABAR EKSPRES – Terkait wabah virus Covid-19 yang kini telah berstatus endemik, tengah menyebabkan penurunan omset penjualan madu di Sumedang, Senin 31 Juli 2023. Salah seorang pedagang madu Diah (42) mengatakan bahwa kini penjualanya tidak seramai dulu, terlebih ketika sedang ada wabah Covid-19.
“Dulu pas musim Covid-19, sampai keteteran saking banyaknya orderan. Penjualan madu sempat tembus hingga kurang lebih 100 botol per minggu. Kalau sekarang alhamdulilah, bisa mencapai 50 botol per bulan,” katanya kepada Jabar Ekspres.
Diah yang sudah berjualan madu sejak 6 tahun yang lalu tersebut, kini menjajakan madunya di Jalan Raya Cadas Pangera, bagian atas Kabupaten Sumedang.
BACA JUGA: Cara Dapat Uang dari Bisnis Salad Buah, Usaha di Rumah Cepat Untung!
Dengan bantuan sang suami yang berperan sebagai pemburu lebah madu di hutan, Diah dan suaminya kini mulai mengembangkan tani madu di sekitar areal warung tempat berjualanya.
“Macam-macam harganya, tergantung jenis madunya juga. Per botol harganya 150 ribu, kalau dengan sarangnya, per 1/4 kilogram 50 ribu dan 100 ribu untuk harga per 1/2 kilogram. Khusus untuk jenis madu kelenceng atau teuweul dibandrol dengan harga 250 ribu per 1 kilogram-nya,” terangnya,
Tak hanya itu, Diah juga menjual peternakan madunya dengan harga sekitar Rp400 ribu per setup atau koloni lebah madu tawon.
“Kadang yang beli ke sini suka mengemas ulang madunya. Jadi, istilahnya di sini grosirnya, suka di kemas lagi untuk dijual lagi. Kadang ada yang beli lebahnya untuk diternakan di rumahnya, di jual per setup,” tandasnya.
Demikian, dirinya bersyukur karena masih ada peminat madu meski cenderung menurun.
BACA JUGA: Sambut Hut RI, Kampung Karuhun Sediakan Tiket Gratis untuk yang Bernama Agus
“TNI sama Polisi juga sampai sekarang masih suka membeli madu, untuk daya tahan tubuh kan, imun jadi bagus,” tambahnya.
Sementara itu, Diah berpendapat bahwa penurunan terjadi akibat dari rendahnya daya beli masyarakat dan perekonomian yang sedang tidak baik-baik saja.
“Apalagi saat ini, keuangan sepertinya sedang menurun. Anak-anak sekolah dan lainya. Jangankan untuk daya tahan imun tubuh, untuk bisa makan saja sepertinya sudah alhamdulillah,” ucapnya.