JABAR EKSPRES – Masyarakat Kota Bandung di kejutkan dengan adanya dugaan penyebaran aliran sesat. Kegiatan yang di duga sesat tersebut terekam oleh kamera di wilayah Gegerkalong, Bandung, Jawa Barat.
Salah satu video yang di unggah oleh akun Instagram @bdg.info menunjukkan orang-orang melakukan kegiatan ibadah yang aneh, seperti menari.
Baca juga : Beredar Video Viral Diduga Aliran Sesat di Gegerkalong Bandung, Warganet: Merinding Banget
Rekaman video tersebut di iringi dengan komentar dari perekam video yang mengatakan, “Oh my god, astaghfirullahu aladzim. Itu mereka ibadah tau, nari woy.”
Selain di Instagram, video yang di duga menampilkan aliran sesat di bandung ini juga beredar di grup WhatsApp, seperti yang di informasikan oleh akun Twitter @txtdaribandung.
Mereka memberikan peringatan kepada warga Gegerkalong untuk berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah. Alasannya, adanya kegiatan keramaian yang sudah terjadi sebelum pandemi COVID-19.
“Penting untuk warga Gegerkalong (terutama dari pertigaan KPAD sampai gerger Arum) untuk tetap berhati-hati saat keluar, karena malam ini sedang terjadi keramaian aliran sesat yang pernah terjadi sebelum pandemi COVID,” demikian isi pesan yang di sampaikan.
Menanggapi situasi ini, Kapolsek Sukasari, Kompol M Darmawan, menjelaskan bahwa permasalahan intinya adalah perbedaan pemahaman tentang nilai dan praktik keagamaan di lingkungan setempat.
Ia menyatakan, “Itu hanya merupakan perbedaan dalam pemahaman keagamaan saja. Suatu kelompok masyarakat melaksanakan ritual ibadah yang sedikit berbeda pada hari Asyura.” Kata Kompol M Darmawan
Namun, menurut Kompol Darmawan, ada beberapa kelompok masyarakat lain yang tidak setuju dengan pemahaman keagamaan yang di lakukan oleh pihak yang di duga terlibat dalam aliran sesat tersebut.
Baca juga : Dugaan Aliran Sesat di Bandung, Polisi Buka Suara
Kelompok-kelompok ini di duga melakukan aksi demonstrasi dengan narasi-narasi aneh yang di anggap sesat.
“Sehingga beberapa dari mereka melakukan aksi demonstrasi dan menyuarakan narasi-narasi aneh dan sesat,” jelas Darmawan.