Kembali Perankan Sosok Suzzana, Luna Maya Akui Sempat Kesulitan Meniru Gaya Tertawa sang Legenda Horor

JABAR EKSPRESLuna Maya menceritakan pengalamannya saat kembali memerankan mendiang Suzzanna dalam film “Suzanna Malam Jumat Kliwon”. Ia mengungkapkan bahwa banyak hal ia dapatkan dalam menjalani pekerjaannya tersebut.

Meskipun sempat memerankan peran sebagai Suzzanna sebelumnya, rupanya Luna Maya tetap berlatih dengan pelatih vocal. Bahkan Luna Maya mengaku sempat menonton film-film Suzzanna saat proses syuting.

Hal tersebut Luna Maya lakukan untuk mengetahui gaya berakting sang legenda film horror. Bahkan ia berlatih vocal untuk mengetahui Bagaimana cara tertawa khas Suzzana pada saat memerankan sundel bolong.

BACA JUGA: Luna Maya Ungkap Film Suzzanna: Malam Jumat Kliwon Alurnya Lebih Kompleks

Kisahnya tersebut ia sampaikan pada saat ditemui dalam acara penayangan perdana film “Suzzanna Malam Jumat Kliwon” di Plaza Senayan, Jakarta, Sabtu, 29 Juli 2023.

“Ada vocal coach juga, jadi, kita bareng-bareng nonton film Suzzanna, kebetulan ada ketawanya itu kita rekam,” kata Luna Maya, dikutip JabarEkspres.com dari Antara News pada Minggu, 30 Juli 2023.

Tidak hanya itu, Luna Maya juga mengaku sempat mengalami kesulitan berakting tertawa ala Suzzanna. Karena, katanya, tawa pada film horor rupanya memiliki begitu banyak perbedaan, misalnya tertawa jahil, marah, dan marah sekali. Dia sampai membutuhkan waktu lama saat adegan tertawa.

BACA JUGA: Ada Luna Maya, Cek Fakta Unik Tempat-Tempat Ini Namanya Diambil dari Nama Artis

Bahkan, Luna Maya mengalami sakit tenggorokan karena lengkingan tawanya yang harus dilakukan berulang-ulang.

“Karakternya agak berbeda, ya. Jadi, ini sesuatu yang baru, aku bener-bener kesulitan banget,” kata artis berdarah Belanda tersebut.

Akan tetapi, ia menyiasati kesulitan yang dialaminya dengan melakukan berbagai hal, mulai dari meniru ciri khas pelafalan Suzzanna hingga riasan dan gestur badan yang mirip dengan sosok Suzzanna.

Demi film “Suzanna Malam Jumat Kliwon”, Luna pun harus mengatasi ketakutannya terhadap ular karena ada banyak adegan yang melibatkan binatang melata tersebut.

“Skenario aslinya itu kecoa. Yang harusnya scene pendek, tapi, jadi dua hari syutingnya (gara-gara ular),” katanya.

Sementara itu, produser film Sunil Soraya mengatakan pemakaian kecoa untuk salah satu adegan menyulitkan para kru karena proses pembersihannya yang tidak mudah. Oleh sebab itu, tim produksi sepakat menggantinya dengan ular karena lebih mudah dibersihkan dibandingkan kecoa.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan