JABAR EKSPRES- Sumayyah binti Khayyat, atau lebih dikenal sebagai Sumayyah, adalah salah satu tokoh pahlawan dalam sejarah Islam yang menginspirasi banyak umat Muslim hingga saat ini.
Kehidupannya yang singkat namun penuh makna telah mengilhami orang-orang untuk berpegang teguh pada keyakinan dan kebenaran, meskipun menghadapi kesulitan dan tekanan besar.
Latar Belakang dan Awal Kehidupan
Sumayyah dilahirkan di Makkah pada masa pra-Islam, tepatnya pada abad ke-6 Masehi. Dia berasal dari keluarga budak, sehingga status sosialnya rendah di tengah masyarakat Arab yang penuh dengan kesenjangan kelas.
Ketika Islam mulai muncul sebagai ajaran baru yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, Sumayyah dan keluarganya termasuk di antara orang-orang yang masuk Islam.
BACA JUGA : Apakah Wanita Haid Tidak Boleh Masuk Mesjid ? ini Penjelasannya!
Menghadapi Penyiksaan dan Penderitaan
Masuk Islam pada masa itu bukanlah hal yang mudah, terutama bagi mereka yang berasal dari lapisan sosial bawah.
Sumayyah bersama suaminya, Yasir bin Amir, dan putra mereka, Ammar bin Yasir, merupakan tiga orang pertama dari keluarga mereka yang memeluk Islam.
Karena keberanian mereka dalam mengakui keesaan Allah dan mengikuti ajaran Islam, mereka menjadi sasaran penyiksaan dan penderitaan oleh para pemimpin kafir Quraisy yang menentang penyebaran Islam.
Kisah Penganiayaan
Para pemimpin Quraisy tidak dapat mentoleransi perkembangan Islam dan upaya Nabi Muhammad untuk menyebarkan ajaran tauhid di tengah masyarakat.
Mereka memulai penganiayaan terhadap para pengikut Islam yang terbukti sangat brutal dan kejam. Sumayyah dan keluarganya menjadi korban penyiksaan yang kejam dan mengerikan.
Sumayyah menghadapi berbagai bentuk penyiksaan fisik dan psikologis. Dia dipaksa untuk meninggalkan imannya dan kembali menyembah berhala, tetapi Sumayyah menolak dengan tegas dan tegar.
Meskipun menghadapi siksaan yang menyakitkan, dia tidak pernah mengkhianati kepercayaannya pada Allah dan Nabi Muhammad SAW.
Syahid di Jalan Allah
Penganiayaan terhadap Sumayyah mencapai titik puncak ketika Abu Jahl, salah satu musuh Islam yang paling keras kepala, merenggut nyawanya dengan cara menyiksanya sampai menghembuskannya dalam keadaan syahid.