JABAR EKSPRES –Pejabat (Pj) Wali Kota Cimahi, Dikdik Suratno Nugrahawan mengapresiasi LDII Cimahi yang telah memberikan kontribusi nyata bagi bangsa melalui berbagai program yang telah dilakukan.
”Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada LDII yang telah begitu banyak berkontribusi untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat,” ujar Dikdik usai membuka Musyawarah Daerah (Musda) V LDII Kota Cimahi di Gedung Serba Guna Pondok Pesantren Baitul Izzah, Cimahi, Rabu (26/7).
Hadir pada acara tersebut Forkompimda Kota Cimahi, ormas keagamaan yakni NU, Muhammadiyah, Persis, PGSI, PHDI, Walubi, PUI serta undangan lainnya.
Dikdik mengatakan, Musda V LDII Kota Cimahi menjadi ajang untuk menyatukan berbagai elemen masyarakat dalam membangun Kota Cimahi.
”Ini adalah sebuah contoh, bagaimana masyarakat Kota Cimahi bisa bersatu. Dan tentunya ini menjadi hal yang kami apresiasi dari LDII,” ungkapnya.
Sementara itu, menjelang tahun Politik, Dikdik Suratno meminta LDII agar dapat menjadi mitra strategis pemerintah untuk menjaga kondusivitas masyarakat.
”Dengan keberagaman Cimahi, kita berharap khususnya menjelang tahun politik, semua elemen masyarakat dapat menjaga kondusifitas kota. Antara satu dengan lainnya harus saling toleransi,” ungkapnya.
Dia berharap Musda juga dapat menjadi ruang aspirasi seluruh elemen masyarakat untuk mewujudkan kondusivitas jelang pesta demokrasi 2024.
”Mudah-mudahan ini bisa menjadi modal untuk menyelenggarakan pesta demokrasi di Kota Cimahi,” harapnya.
Sementara itu, Ketua DPD LDII Kota Cimahi, Dwi Hartono menegaskan LDII secara institusi tidak memihak siapapun.
Hal itu sebagai bentuk sikap netral aktif yang dibangun LDII dalam menyukseskan perhelatan lima tahunan tersebut.
”LDII harus tetap netral aktif. Kami adalah organisasi keagamaan, jadi harus membuat damai semua pihak,” tegasnya.
Meski tidak memihak, namun Dwi Hartono mendorong warga LDII agar menjadi pemilih rasional dengan menyalurkan aspirasi politiknya untuk memilih.
”Kami pun meminta kepada warga LDII semuanya harus tetap aktif. Siapapun yang dipilih, kita tidak mengarahkan harus siapa saja yang dipilih,” jelasnya.
Menurutnya, untuk menjaga kondusivitas jelang Pemilu 2024, hal tersebut juga perlu diimbangi dengan penguatan wawasan kebangsaan dan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.