Sepuluh tahun berlalu, dia alih ke sesuatu tempat terasing di Cimeuhmal, Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang. Di tempat itu dia mendirikan pesantren yang diberi nama Pondok Pesantren Pagelaran.
Melansir dari laman Pondok Pesantren Pagelaran, sesudah revolusi kebebasan, situasi wilayah amat tidak nyaman sebab merajalelanya kendala kawanan. Banyak pengikut serta teman seperjuangan K. H. Muhyiddin yang berpulang jadi korban kebengisan kawanan.
Alhasil pada tahun 1950 diputuskan buat mengungsi, kembali ke Sumedang. Dia bermukim di wilayah Kalangan. Sepanjang bermukim disitu aktivitas pengajian senantiasa berjalan, serta setelah itu dia mendirikan pondok pesantren.
Pada tahun 1962 atas permohonan tokoh- tokoh warga Dusun Gardusayang dan pejabat tentara durasi itu, dia alih ke Dusun Gardusayang, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang. Tokoh- tokoh warga serta pihak tentara durasi itu memohon kehadiran dia buat merehabilitasi psikologis warga yang cacat dampak kawanan berandal keamanan.
Di tempat tersebut pun dia mendirikan pondok pesantren pasirnaan. Hingga pada akhirnya, tahun 1973, mendiang berpulang ke Rahmatullah pada umur 97 tahun serta dimakamkan di Cimeuhmal. Putra- putra dia memanggil pesantren Pagelaran di Cimeuhmal jadi Pondok Pesantren Pagelaran I.
Sementara pesantren di Kalangan Sumedang jadi Pondok Pesantren Pagelaran II, serta pesantren pasirnaan di Gardusayang bagaikan Pondok Pesantren Pagelaran III.