JABAR EKSPRES- Isu mengenai orang tua yang dengan tega memberikan antimo kepada buah hatinya yang baru Bayi 2 bulan agar bisa tidur selama menonton di bioskop telah menjadi topik hangat dalam percakapan di Twitter.
Awalnya, informasi ini diungkapkan pertama kali oleh akun influencer @JennyJusuf pada tanggal 20 Juli 2023.
Semua bermula ketika Jenny membuka diskusi tentang perilaku egois orang tua yang memaksa membawa bayi atau anak-anak mereka menonton film horor atau film yang tidak pantas untuk usia anak.
Berbagai tanggapan dan komentar pun datang dari para pengikutnya di media sosial. Namun, ada satu komentar yang cukup membuat kepala geleng-geleng:
BACA JUGA : Viral Ikan Oarfish Disebut Sebagai ‘Ikan Kiamat’, Kenapa?
“Saya punya kenalan yang membawa anaknya yang berusia 2 bulan ke bioskop. Anak itu tidur dengan nyenyak sepanjang film, bahkan sang ibu membuat Story di Instagram tentang hal tersebut. Teman-teman pun heran bagaimana bayi berusia 2 bulan bisa begitu tenang tanpa menangis atau rewel, ternyata diberi obat antimo agar tidur.”
Tanggapan Jenny pun menjadi emosional. “Sungguh luar biasa perilaku orang tua seperti ini! Maafkan kata kasar saya, tetapi sangat kasihan pada bayi tersebut! Ini benar-benar membuat emosi saya terganggu!” demikian ungkapnya.
Psikolog klinis anak, remaja, dan keluarga, Katarina Ira Puspita, memberikan pandangannya tentang kasus ini. Menurutnya, orang tua tersebut belum mencapai kematangan emosi yang baik.
Sebab, orang tua yang matang akan memperhatikan kebutuhan fisik dan emosional anak, serta menempatkan kebutuhan anak sebagai prioritas utama, melebihi kepentingan pribadi mereka.
Katarina juga mempertimbangkan apakah tindakan orang tua akan berdampak pada anak mereka atau tidak. Ia menegaskan, “Dalam kasus ibu yang memberikan antimo kepada anaknya, tampak jelas bahwa ibu lebih mengutamakan kepentingannya sendiri.”
Menjadi orang tua bukanlah perkara mudah, mereka mungkin merasa stres dan memerlukan hiburan seperti menonton di bioskop. Karenanya, sangat penting bagi pasangan suami-istri untuk saling memahami dan berfungsi sebagai tim yang baik.
Katarina menyarankan alternatif solusi untuk kasus seperti ini. Misalnya, ketika sang ibu ingin menonton film, ia bisa berbicara dengan suaminya. Sehingga, sang ibu bisa pergi ke bioskop ketika suami berada di rumah dan bertanggung jawab menjaga anak.