Usai Aksi Injak Al-Qur’an oleh Momika, Iran Melarang Masuk Duta Besar Swedia

Pemerintah iran larang duta besar swedia masuk setelah aksi injak al-quran yang di lakukan Salwan Momika
Pemerintah iran larang duta besar swedia masuk setelah aksi injak al-quran yang di lakukan Salwan Momika
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Pemerintah Iran mengumumkan larangan masuk bagi duta besar  baru Swedia sebagai tindakan balasan atas aksi penistaan atau injak Al-Qur’an yang terjadi di negara Eropa tersebut.

Sebagai tanggapan atas aksi penistaan kitab suci umat Islam ini. Protes dan unjuk rasa berlangsung di berbagai tempat di Iran, termasuk di ibu kota Teheran.

Pengumuman larangan masuk bagi duta besar Swedia ini di ungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Iran. Hossein Amir-Abdollahian, dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi negara.

Baca Juga:Ternyata Segini Harga Ginjal yang Dijual dari Kasus Penjualan Organ Tubuh di IndonesiaResmi Rilis di Indonesia! Simak Spesifikasi dan Harga Asus ROG Phone 7 Series

Ia menyatakan bahwa masa jabatan duta besar Swedia di Teheran telah berakhir. Dan pemerintah Iran tidak akan mengirim duta besar ke Swedia sampai tindakan serius atas penodaan Al-Qur’an di ambil oleh pihak Swedia.

“Masa jabatan duta besar Swedia di Teheran telah berakhir, menurut perintah presiden. Sampai pemerintah Swedia mengambil tindakan serius atas penodaan Al-Qur’an. Kami tidak akan menerima duta besar Swedia yang baru.” kata Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian kepada stasiun televisi negara, yang di lansir pada, Sabtu (22/7/23).

“Duta Besar Iran tidak akan di kirim ke Swedia.” tambah dia.

Sebelumnya, protes malam di Teheran menunjukkan solidaritas warga Iran dalam menentang tindakan penistaan Al-Qur’an dan menuntut agar duta besar Swedia di usir dari Iran.

Massa yang berkumpul di luar Kedutaan Swedia melempar telur dan tomat sebagai bentuk protes. Sambil bersumpah untuk tetap berada di sana sampai tuntutan mereka di penuhi.

Dalam konteks ini, Iran juga telah memanggil duta besar Swedia pada hari Kamis sebelumnya untuk menyampaikan protes atas keputusan Stockholm. Yang mengizinkan tindakan Momika berdasarkan kebebasan berbicara.

0 Komentar