JABAR EKSPRES — Hari Kemerdekaan Belgia adalah momen yang bersejarah dan berarti bagi warga negara Belgia. Setiap tanggal 21 Juli, Belgia merayakan kemerdekaannya dari Kerajaan Belanda pada tahun 1830. Peristiwa ini menandai berakhirnya era persatuan politik dengan Belanda dan awal perjalanan menuju negara yang independen dengan kekayaan budaya dan sejarah yang kaya.
Sebelum tahun 1830, wilayah yang sekarang menjadi Belgia merupakan bagian dari wilayah Kekaisaran Prancis di bawah penguasaan Napoleon Bonaparte. Namun, setelah kejatuhan Napoleon, Kongres Wina pada tahun 1815 menetapkan wilayah Belgia dan Belanda secara bersamaan di bawah penguasaan Kerajaan Bersatu Belanda.
Meskipun pernyataan persatuan ini ditujukan untuk menciptakan stabilitas politik dan ekonomi, perbedaan budaya, bahasa, dan agama antara Belgia dan Belanda menciptakan ketegangan yang terus tumbuh di antara kedua wilayah tersebut.
Pada awal abad ke-19, semangat nasionalisme Belgia mulai berkembang, memicu tuntutan untuk otonomi dan kebebasan dari penguasaan Belanda. Pada tanggal 25 Agustus 1830, pertunjukan opera “La Muette de Portici” di Brussels memicu kerusuhan besar-besaran yang dikenal sebagai “Revolt of 1830”. Protes massa ini akhirnya menyulut perang dan memaksa penguasaan Belanda untuk meninggalkan wilayah Belgia. Pada tanggal 21 Juli 1831, Leopold I dari Saxe-Coburg-Gotha diangkat sebagai raja pertama Belgia.
BACA JUGA: Selamat Hari Junk Food Nasional di Amerika Serikat! Ketahui Sejarahnya di Sini!
Hari Kemerdekaan Belgia dirayakan dengan semangat nasionalisme dan kegembiraan di seluruh negeri. Festival dan acara-acara khusus diadakan untuk merayakan keanekaragaman budaya dan sejarah Belgia. Parade militer, pesta jalanan, pertunjukan seni dan budaya, serta kembang api menjadi bagian integral dari perayaan ini.
Salah satu simbol utama perayaan Hari Kemerdekaan Belgia adalah “Brabançonne,” lagu kebangsaan Belgia. Lagu ini mencerminkan semangat patriotik dan kebanggaan akan identitas Belgia yang berbeda-beda dan unik. Tidak hanya itu, Bendera Nasional Belgia, yang terdiri dari tiga warna vertikal: hitam, kuning, dan merah, berkibar di seluruh penjuru negeri sebagai simbol persatuan dan keberagaman.
Perayaan ini juga mencerminkan komitmen Belgia terhadap kebebasan, perdamaian, dan demokrasi. Sebagai pusat penting Uni Eropa, Belgia telah memainkan peran aktif dalam diplomasi internasional dan perdamaian dunia. Negara ini menjadi tuan rumah berbagai konferensi dan pertemuan tingkat tinggi, menunjukkan komitmen Belgia untuk menjadi wadah dialog dan diplomasi dunia.