JABAR EKSPRES – Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Kota Bandung mencatat selama 14 hingga 18 Juli 2023 suhu dingin di Bandung mecapai 17 derajat celsius meskipun sudah masuk ke musim kemarau.
Suhu dingin tersebut berada di bawah nilai suhu minimum normal.
Kepala BMKG Kota Bandung, Teguh Rahayu menyebutkan bahwa fenomena suhu dingin tersebut secara empiris akan berlangsung hingga Agustus 2023.
Meskipun demikian, akan berangsur menghangat kembali pada awal September 2023.
Kepala BMKG Kota Bandung memaparkan terkait suhu dingin ekstrem ini memang cenderung berpeluang terjadi ketika musim kemarau, terutama terjadi di malam hari.
BACA JUGA: Mengapa Suhu di Bandung Sangat Dingin? Ini Kata BMKG
Terik sinar matahari ketika musim kemarau maksimal karena tak ada tutupan awan. Sehingga akibatnya permukaan bumi menerima radiasi yang maksimal.
Sementara itu di malam hari, bumi akan melepaskan energi karena tidak ada awan.
Jadi pada malam sampai dini hari, radiasi yang disimpan di permukaan bumi akan secara maksimal dilepaskan.
“Kondisi inilah yang kemudian menyebabkan permukaan bumi mendingin dengan cepat karena kehilangan energi secara maksimal. Dampaknya adalah suhu minimum atau udara dingin yang ekstrem di malam hingga dini hari,” kata Teguh Rahayu dikutip JabarEkpres.com dari laman resmi Pemkot Kota Bandung, Kamis (20/7/2023).
Tak hanya itu, Teguh mengungkapkan penyebab lain fenomena suhu dingin pada puncak musim kemarau karena ada musim dingin di wilayah Australia.
Terdapat pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia sehingga menyebabkan pergerakan masa udara dingin menuju Indonesia atau disebut dengan Angin Monsun Australia.
Selain itu, suhu udara dingin yang terjadi belakangan ini merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi saat masa puncak kemarau pada Juli sampai Agustus.
BACA JUGA: Kenapa Bandung Dingin Saat Musim Kemarau? Ternyata Ini Faktornya!