JABAR EKSPRES- Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, menuduh Rusia mengancam keamanan pangan global setelah mereka menarik diri dari kesepakatan biji-bijian Laut Hitam yang memungkinkan Ukraina mengekspor puluhan juta ton biji-bijian setiap tahun.
Kuleba menyatakan bahwa langkah Rusia ini tidak bertanggung jawab, karena sambil meningkatkan ekspor mereka sendiri ke pasar global, tindakan tersebut berdampak buruk bagi negara-negara di Asia dan Afrika yang harus menghadapi risiko kenaikan harga pangan dan kelaparan.
Rusia juga tidak menjamin keselamatan kapal yang mencoba membawa biji-bijian dari pelabuhan Ukraina ke Pusat Koordinasi Bersama di Istanbul setelah Rusia keluar dari kesepakatan tersebut.
Baca juga: Vladimir Putin Sebut Bakal Usut Tuntas Serangan di Jembatan Krimea
Kuleba menyatakan bahwa Ukraina akan berkonsultasi dengan Organisasi Maritim Internasional mengenai masalah ini.
Kuleba meminta seluruh negara anggota PBB untuk menuntut dengan tegas agar Rusia kembali berpartisipasi dalam kesepakatan dengan itikad baik dan berhenti menggunakan pangan sebagai senjata.
Baca juga: Rusia Tuding Ukraina Lakukan Serangan dengan Bantuan Intelijen Inggris dan Amerika
Rosemary DiCarlo, Kepala Urusan Politik PBB, menyerukan akhir perang yang tidak masuk akal di Ukraina yang telah menewaskan lebih dari 9.000 warga sipil dan melukai lebih dari 16.000 orang sejak dimulai pada Februari 2022.
Menteri Luar Negeri Inggris, James Cleverly, sebagai presiden bergilir Dewan Keamanan PBB, juga meminta Rusia untuk mengakhiri perang, karena perdamaian akan membawa kembali anak-anak Ukraina yang hilang dan memberi makan dunia yang kelaparan.